Mohon tunggu...
Gabriella Allycia
Gabriella Allycia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Universitas Airlangga

Science and Technology

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mabuk karena Nasi

29 Mei 2023   13:49 Diperbarui: 29 Mei 2023   14:24 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diagnosis dari penyakit ini cukup sulit dan tidak terdapat tes yang spesifik. Pada banyak kasus, penderita dari "auto-brewery syndrome" melakukan berbagai pemeriksaan, tapi tidak mendapatkan hasil. Hal ini disebabkan oleh kurangnya penelitian mengenai sindrom ini.

Namun, apabila kita merasakan gejala dari ABS, kita dapat melakukan self-diagnosis atau diagnosis mandiri untuk "Auto-brewery syndrome" dengan cara hanya mengonsumsi glukosa dan tidak mengonsumsi makanan lain sebelumnya.  Lalu, satu jam kemudian kita bisa memeriksa level alkohol dalam darah kita dengan menggunakan "breathalyzers". Kemudian, kita dapat memeriksakannya ke dokter untuk memastikannya. Sehingga, kita bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut dari dokter. Biasanya dokter akan memeriksa kadar alkohol dengan cara memberikan glukosa setelah menganjurkan kita untuk tidak mengonsumsi makanan lain sebelumnya. Selanjutnya, ia akan melakukan penelitian lebih lanjut.

Apa saja penanganan atau pengobatan dari "Auto-brewery Syndrome (ABS)"?

Penanganan atau pengobatan untuk "auto-brewery syndrome", antara lain:

  • Tidak mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, gula, dan alkohol
  • Mengonsumsi obat anti-jamur (dengan resep dokter)
  • Menjaga pola makan
  • Memakan makanan yang tinggi serat

Sindrom "auto-brewery syndrome" adalah sindrom yang sangat unik. Walaupun sindrom ini terlihat tidak seserius sindrom-sindrom yang lain, tapi sindrom ini dapat sangat berpengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari kita, seperti hubungan kita, pekerjaan, dan juga yang paling penting adalah keamanan kita, seperti saat kita berkendara dengan kondisi mabuk. Oleh karena itu, apabila kita merasakan gejala dari sindrom ini. Sebaiknya, segera melakukan self-diagnosis terlebih dahulu, lalu memastikannya dengan diagnosis dokter. Sehingga kita mampu segera mendapatkan penanganan, seperti pola makan yang harus diikuti, konsumsi obat, dan lain sebagainya dari dokter.

Referensi

Cordell, B., & McCarthy, J. (2013). A Case Study of Gut Fermentation Syndrome (Auto-Brewery) with Saccharomyces cerevisiae as the Causative Organism. International Journal of Clinical Medicine .

Eske, J. (2020, Februari 4). MedicalNewsToday. Retrieved from Auto-brewery syndrome: Everything you need to know: https://www.medicalnewstoday.com/articles/auto-brewery-syndrome

Iftikhar, N. (2018, November 2). Healthline. Retrieved from Auto Brewery Syndrome: Can You Really Make Beer in Your Gut?: https://www.healthline.com/health/auto-brewery-syndrome

J, B., L., O.-Z., J., E., & Thomas. (2019). Drunk Without Drinking: A Case of Auto-Brewery Syndrome. ACG Case Reports Journal, 1-2.

Nabila, A. (2021, November 24). HelloSehat. Retrieved from Inflammatory Bowel Disease (IBD): https://hellosehat.com/pencernaan/radang-usus/inflammatory-bowel-disease/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun