2. Meningkatkan potensi media lain terutama visual.
Penggunaan media lain seperti media visual atau audiovisual akan membantu pembaca lebih memahami konten jurnalisme. Dibandingkan hanya menggunakan teks biasa, akan lebih baik apabila diberi penjelasan detail melalui grafik atau media virtual lainnya.
Penggunaan media visual tentu menjadi cara ampuh yang dapat dilakukan untuk menarik pembaca untuk membuka laman konten.
3. Penyederhanaan.
Menyederhanakan teks berita bukan hal asing bagi masyarakat era digital. Pasalnya, berita yang panjang akan terkesan rumit dan sulit dipahami oleh pembaca.
Dari sini para jurnalis harus memiliki kemampuan dalam mengevaluasi isi konten media mereka menjadi konten jurnalisme yang singkap, padat isi, tetapi juga infomatif serta akurat.
4. Interaktivitas rendah, tidak apa-apa.
Beberapa jurnalisme multimedia menawarkan pengalaman interaktif bagi para pembacanya, hanya saja juga ada pula yang menawarkan pengalaman pasif. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyematkan hyperlink.
Alat ini digunakan untuk membantu pembaca mencari lebih banyak informasi terkait kata, frase, atau kalimat yang dijelaskan oleh para jurnalis di konten multimedia mereka.
Untuk versi video, bisa klik link ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI