Mohon tunggu...
Gabriella Nusaca
Gabriella Nusaca Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi di salah satu universitas swasta di Yogyakarta, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sejarah Internet: Dunia dan Indonesia

23 Agustus 2022   20:09 Diperbarui: 23 Agustus 2022   20:14 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya, perkembangan internet terkhusus di Indonesia juga dimulai pada tahun 1990-an. Berbeda dari negara Asia lain, internet hadir di Indonesia melalui sebuah komunitas kecil dengan nama jaringan paguwuban atau Paguyuban Net (Saputra, 2005 h.1-2). 

Paguyuban ini dibuat oleh salah satu anggota Asosiasi Radio Amatir Indonesia dan seorang mahasiswa Indonesia yang saat itu tengah belajar di Kanada. 

Jaringan atau koneksi yang digunakan adalah jaringan frekuensi radio dengan panjang gelombang 2 meter dan melalui sistem 'store and forward' email serta bulletin board. Penggunaan PC/XT sebagai gateway komunikasi Indonesia Kanada dengan domain bernama ampr.org.

Hal ini kemudian menjadi faktor pembentukan berbagai proyek penghubung ke dunia oleh pemerintah Indonesia (Saputra, 2005 h.2). Proyek pertama yakni JASIPAKTA dengan sponsor oleh LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Indonesia) sehingga memungkinkan hubungan antara LAPAN dengan DLR (Aeronautika dan Antariksa milik Jerman). 

Jaringan atau frekuensi radio yang digunakan oleh JASIPAKTA yakni sepanjang 70 cm. Lalu proyek kedua oleh pemerintah adalah IPTEKNET dengan sponsor BPPT serta terhubung ke DLR melalui X.25. 

Dari sini hadir IndoNet di Jakarta, yang merupakan penyedia layanan internet komersial pertama pada pertengahan tahun 1994 (Saputra, 2005 h.2). 

Pada masanya, IndoNet dianggap mampu memperkenalkan teknologi bagi reta pengguna baru di Indonesia. Walaupun saat itu IndoNet hanya mampu melakukan koneksi dial-up pada provider luar negeri melalui media up streaming.

Pada era saat ini, penggunaan internet sudah banyak digunakan sebagai pendukung jalannya interaksi antar individu dengan yang lain. Pemanfaatan internet ini juga bukan lagi sebagai suatu hal yang tabu untuk di bahas atau gunakan. 

Salah satu pemanfaatan internet dalam kehidupan sehari-hari yaitu apabila kita perlu melakukan survey. Survey berbasis internet dianggap lebih murah, cepat, dan canggih (Fricker & Schonlau, 2002 h.362). 

Melakukan survey berbasis internet akan lebih cepat dibandingkan dengan melakukan survey secara langsung. Hal ini sejalan dengan siapapun dapat dengan langsung mengisi survey tanpa harus mengenal si pembuat survey. Selain itu, mereka dapat mengisi survey dimanapun dan kapanpun selama masih memiliki koneksi atau jaringan internet.

Melakukan survey berbasis internet juga akan lebih 'murah' untuk dilakukan karena tidak perlu mengeluarkan biaya. Meskipun, terdapat survey yang berbayar tergantung pada besar kecilnya survey (Fricker & Schonlau, 2002 h.363). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun