Namun perpecahan internal dan perebutan kekuasaan menyebabkan munculnya Kekhalifahan Abbasiyah pada tahun 750 M.
Bani Abbasiyah mendirikan Bagdad sebagai ibu kota mereka dan memimpin masa keemasan peradaban Islam.
Pada masa Abbasiyah, kemajuan intelektual dan budaya berkembang pesat. Bagdad menjadi pusat pembelajaran utama, menarik para sarjana dari seluruh dunia Islam.
Kontribusi signifikan diberikan dalam bidang-bidang seperti matematika, astronomi, kedokteran, dan filsafat.
Para cendekiawan Islam melestarikan dan menerjemahkan teks-teks Yunani dan Romawi, memfasilitasi transmisi pengetahuan dari zaman klasik ke dunia abad pertengahan.
Invasi Mongol pada abad ke-13 M menyebabkan kemunduran Kekhalifahan Abbasiyah yang terpusat. Namun Islam tetap tumbuh subur di berbagai pusat regional, seperti Kekhalifahan Fatimiyah di Mesir, Kesultanan Mamluk di Suriah, dan Kesultanan Utsmaniyah di Anatolia.
Kerajaan-kerajaan ini menyaksikan kemajuan budaya dan ilmu pengetahuan lebih lanjut, khususnya di bidang arsitektur, seni, dan sastra.
Kebangkitan negara-bangsa modern dan kolonialisme Barat pada abad ke-19 dan ke-20 menimbulkan tantangan baru bagi dunia Islam.
Kekaisaran Ottoman, yang pernah menjadi kekuatan global yang kuat, mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh.
Masyarakat Muslim bergulat dengan pengaruh ide-ide Barat dan kebutuhan untuk beradaptasi terhadap perubahan keadaan.
Di era pascakolonial, negara-negara mayoritas Muslim telah menyaksikan beragam transformasi politik dan sosial.