Mohon tunggu...
Gabriel ChanfarryHadylaw
Gabriel ChanfarryHadylaw Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berpengalaman di bidang Konsultan dan Training Bisnis Strategi dan Marketing. Sekarang menjadi Founder of Inner Tunnel Communities

Hobby : Membaca dan menulis di Social Media. Sebelumnya menulis di koran cetak di Koran berskala Nasional

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mau Bersyukur Kapan Saja dan di Mana Saja

31 Maret 2024   19:48 Diperbarui: 31 Maret 2024   19:52 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awalnya, semua kedengaran baik dan sah sah saja. Itulah yang  di sebut sebagai ambisi. Ambisi yang memotivasi dan memacu manusia untuk bekerja lebih keras untuk maju. Tidak ada yang salah.

Kalau manusia terlalu cepat merasa puas dan cukup, tentu tidak akan maju maju. Demikianlah pemikiran orang banyak.

Namun jika ambisi itu terus dipacu tanpa batas maka dari tujuan yang tadinya positif, batas tipis itu akan robek dan akan menggiring manusia  menuju "keserakahan."

"Keserakahan bukanlah masalah keuangan tapi masalah hati."
Kata Andy Stanley

Dalam permenungan ini, yang saya maksudkan dengan kata CUKUP secara spiritual, bukan hanya cukup pada apa yang telah diperoleh tapi juga cukup pada cara kita memperoleh semua itu.

Untuk itu kita perlu memeriksa batin dan merefleksikan cara kita mencapai semua ambisi kita selama ini.

Apakah kita memperoleh aset yang banyak dengan terbelit hutang ? Atau membelinya dengan uang atau memperolehnya secara tidak wajar? Apakah jabatan dan kekuasaan tinggi dan besar, diperoleh karena prestasi dan kinerja. Atau karena ada kesempatan  yg tidak wajar pula?

Sambil kita merefleksikan tiga pertanyaan diatas. Refleksi berikut adalah, dalam mengejar ambisi, apakah kita memperhatikan kapasitas pribadi kita.

Memperhatikan keterbatasan waktu;  kesehatan; kerukunan dan kebahagiaan keluarga. Hubungan dengan teman sekerja, saudara  dan sesama?

Khususnya hubungan dengan Tuhan.  
Dalam kalimat singkat, apakah kita menghalal kan segala cara untuk mengejar ambisi.

Jika jawaban atas semua pertanyaan diatas baik adanya, itulah yang diharapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun