Mohon tunggu...
Gabriel ChanfarryHadylaw
Gabriel ChanfarryHadylaw Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berpengalaman di bidang Konsultan dan Training Bisnis Strategi dan Marketing. Sekarang menjadi Founder of Inner Tunnel Communities

Hobby : Membaca dan menulis di Social Media. Sebelumnya menulis di koran cetak di Koran berskala Nasional

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Capailah Pendidikan Setinggi-Tingginya: Kisah Bernadetta A Ginting Meraih Doktor di Finlandia

4 Juni 2023   14:36 Diperbarui: 4 Juni 2023   15:02 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

*Model dan filosofis pendidikan Kahlil Gibran yang implementasinya telah dimodifikasi oleh Bang Elgin sesuai konteks dan jamannya*

Pendidikan di jaman sekarang ini di tengah disrupsi teknologi dan disrupsi tren bisnis yang sangat berubah sesudah era post covid menjadi *sangat cepat usang (obsolete) dan bisa cepat expired dan life cycle menjadi semakin pendek.*

Dua contoh riil yaitu pendidikan di Universitas Teknik Mesin dan Teknologi Internet telah membuat mahasiswa baru selesai menamatkan kuliahnya dan tidak berapa lama semua yang dipelajari telah menjadi usang (obsolete).

Di era Covid begitu hebatnya ide dan tren Metaverse. Kini telah diganti dengan Chat GPT. Dan ribuan karyawan Google juga telah diberhentikan.

Bang Elgin *memodifikasi filosofis pendidikan Kahlil Gibran dengan busur dan anak * karena Bang Elgin telah menyaksikan bagaimana negara China menjadi negara super power melalui perusahaan China yang mendunia.

"Bang Elgin" juga sangat dekat "Bang Dubes China Joe yang dikenal dengan nama Dubes Djauhari Oratmangun." Berdua adalah penghuni asrama Realino Yogyakarta.

*Kahlil Gibran dengan filosofis Busur dan Panah telah dimodifikasi dalam implementasi oleh Bang Elgin*

Sang orang tua adalah pemegang *Busur* dan anak adalah *anak panah* sehingga Kahlil Gibran berpesan *Anakmu bukan Anakmu* di *Lampiran satu.*

Bang Elgin menjelaskan bahwa *orangtua sejak dini perlu "mengarahkan" bagaimana anak-anak menemukan jodohnya, walaupun pada akhirnya mereka yang akan memutuskan.*

Artinya begitu *anak panah melesat* dari busurnya dan pergi ke satu tempat yang bisa saja *arah panahnya sama* dengan *arah (direction)* dari pemikiran orangtua atau  juga ternyata *bisa berbeda*_ maka _*orangtua jangan putus asa atau kecewa terlebih dahulu.*

Orangtua sebaiknya datang dengan *busurnya* dan *mengambil anak panah nya* dan menembakkan kembali anak panahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun