Mohon tunggu...
Gabriella Sania Caroline
Gabriella Sania Caroline Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

saya hobi menari, menyanyi, dan bermain game online

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Deeptalk

28 Januari 2024   17:50 Diperbarui: 31 Januari 2024   12:27 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mau ya guys," tanya Yana, semua siswa laki-laki mengangguk namun seperti setengah-setengah layaknya terpaksa.

Kelas XB menjalankan schedule nya dengan baik, mereka selalu latihan juga diselingi istirahat. Hari-hari juga berjalan seperti biasanya walau selalu ada yang membuat suasana suatu kelas menjadi tidak mengenakan karena beberapa hal tertentu. Setelah kurang lebih sebulan terlewatkan, tibalah saatnya di mana angkatan kelas 10 latihan bersama. Semua siswa siswi kelas 10 berkumpul di aula untuk latihan P5 bersama, guru-guru ingin melihat apa yang telah menjadi latihan kelas mereka masing-masing dapat menampilkan hasil yang baik, sekolah juga mendatangkan narasumber untuk menilai penampilan tiap kelas dan memberikan masukan agar hasil dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Satu-persatu tiap kelas menampilkan setiap ide dan cerita yang mereka miliki, kelas XB tampil di urut yang terakhir karena kelas XB memiliki dance bersama yang sebelumnya dance ini hanya untuk kelas XB malah menjadi untuk seluruh angkatan kelas 10 karena lagu yang diangkat adalah "Aku Indonesia". 

Hingga sehabis mereka tampil dan latihan bersama dengan kelas 10 lainnya Raina menyadari bahwa latihan selama ini tidaklah serius dan efisien. Memang mereka latihan tapi hanyalah sekedar latihan tanpa mengetahui apa yang menjadi tujuan latihan tersebut. Raina juga menyadari semenjak anak laki-laki di kelas dipilih untuk membantu peran dalam tari kecak, latihan tari ini tidaklah diikuti dengan baik dan serius oleh siswa laki-laki. Faktor lainnya yang menyadari akan hal kekurangan mereka dalam latihan selama ini juga oleh narasumber yang diundang sekolah, narasumber memberikan banyak masukan dan catatan untuk kelas XB yang berarti masih banyak kekurangan mereka dalam mementaskan penampilan mereka saat latihan bersama. Tentunya hal seperti ini tidak dibiarkan begitu saja, hari itu Raina belum memikirkan solusi yang tepat untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Keesokan harinya, di Sekolah Raina membicarakan sesuatu kepada Verin untuk menyelesaikan persoalan kemarin dan mengevaluasi hasil latihan mereka selama ini. Verin mengusulkan agar evaluasi dilakukan setelah istirahat kedua, agar jam pertama hingga saat istirahat kedua tiba digunakan untuk latihan seperti biasanya. 

"Guys, seperti biasa kita latihan dari awal yaa!," ajak seru Verin. 

Latihan dimulai scene pertama untuk tari Jawa tari diikuti oleh Gebi, Lina, Greseel, Naura, dan Ainara, dipertengahan tari seharusnya tari kecak mengusik tari Jawa yang dimana sesuai dengan alur cerita yang telah dibuat sutradara. 

"Wey, yang kecak siap-siap masuk ya," kata Raina.

Namun saat Raina berbicara siswa laki-laki sangat lambat bergerak sehingga waktu mereka masuk untuk mengusik tarian Jawa menjadi terlambat dan tidak sesuai. 

"Kalian tuh bisa ga sih sebelum masuk itu udah siap-siap, biar ga makan waktu! kita latihan udah sering tapi kenapa kalian tuh gitu-gitu terus!," kesal Verin.

Ngopo seh, telat sithik tok marah-marah ngono!," balas Sebastian dengan bahasa Jawanya.

"Kenapa emangnya? kalian latihan emang ga bener, kalau latihan gak pernah serius! harus banget kita marah marah atau teriak dulu baru kalian tuh bisa nurut, gak usah teriak-teriak deh, kadang Yana ngomong secara halus aja kalian tetep lelet kerjanya!," ucap Verin dengan nada tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun