Mohon tunggu...
Gabriel Abastian
Gabriel Abastian Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemeliharaan Tuhan kepada Orang Beriman

14 Juni 2024   19:48 Diperbarui: 14 Juni 2024   21:09 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuan 2: Teguh dalam iman yang benar (terlepas dari Pengacau)

Mereka yang disebut pengacau adalah orang-orang jahat yang dapat membahayakan jemaat. Kata jahat ini tentu mengarah pada situasi dan kondisi yang terjadi pada jemaat di Tesalonika saat itu yang tidak lain dapat dikategorikan dalam beberapa hal yaiu tentang:

Penganiayaan dan Penentangan:

Jemaat Tesalonika, seperti banyak jemaat awal, mengalami penganiayaan dari pihak yang menolak Injil. Dalam Kisah Para Rasul 17:5-9, kita melihat bahwa ketika Paulus pertama kali memberitakan Injil di Tesalonika, beberapa orang Yahudi yang tidak percaya menimbulkan kerusuhan dan menyeret beberapa orang Kristen ke hadapan penguasa kota, menuduh mereka melakukan tindakan yang melawan hukum Romawi. Penganiayaan semacam ini bisa jadi terus berlanjut, menciptakan suasana ketakutan dan tekanan bagi jemaat.

Penyesatan dan Ajaran Sesat:

Dalam surat-surat Paulus, sering kali ia memperingatkan terhadap guru-guru palsu dan ajaran sesat yang bisa merusak iman jemaat (misalnya, dalam 2 Tesalonika 2:1-12, Paulus membahas tentang penyesatan terkait hari Tuhan). Orang-orang yang membawa ajaran sesat ini bisa dianggap sebagai pengacau yang mengganggu ketenangan dan kestabilan jemaat.

Ancaman Fisik dan Intimidasi:

Selain penentangan verbal dan teologis, Paulus dan rekan-rekannya sering menghadapi ancaman fisik. Di berbagai kota lain, termasuk Lystra, Filipi, dan Korintus, Paulus mengalami pemukulan, pemenjaraan, dan upaya pembunuhan. Ancaman serupa bisa dihadapi oleh jemaat Tesalonika dari mereka yang menentang kekristenan.

Gangguan Terhadap Misi Injil:

Paulus meminta doa agar firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan (2 Tesalonika 3:1), menunjukkan bahwa ada hambatan serius terhadap penyebaran Injil. Pengacau dan orang jahat mungkin berusaha menghalangi pemberitaan Injil melalui berbagai cara, termasuk fitnah, kekerasan, atau upaya legal untuk menghentikan aktivitas misi.

Doa memberikan kekuatan bagi orang percaya untuk tetap bisa bertahan sekalipun harus menghadapi banyak sekali kejahatan seperti penganiayaan, penyesatan, ancaman fisik dan penghalang dalam memberitakan Injil. Doa memampukan kita untuk terlepas dari berbagaimacam bahaya tersebut sebab di dalam doa ada Tuhan yang sedang bekerja dan berkarya di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun