Kesetiaan Tuhan ini adalah jaminan bahwa Dia tidak akan meninggalkan umat-Nya dalam kesulitan. Tuhan akan memberikan kekuatan kepada mereka yang percaya dan melindungi mereka dari yang jahat.
Bagaimana kita meresponi Pemeliharaan Tuhan atas hidup kita ?
Saling mendoakan
Berdoa adalah hal umum yang sering dilakukan oleh banyak orang termasuk orang percaya. Namun tidak semua orang memiliki motivasi yang benar dalam berdoa. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Barna Group, mayoritas orang yang berdoa melakukannya sendirian dan fokus pada kebutuhan dan kekhawatiran pribadi. Misalnya, 47% orang dewasa yang berdoa paling sering berdoa untuk kesehatan dan kesejahteraan mereka sendiri, dan 49% mencari bimbingan pribadi selama krisis.
Kita dipanggil Tuhan bukan hanya sekedar untuk kebaikan kita sendiri tetapi juga kebaikan banyak orang. Itu sebabnya dalam berdoa kita juga tidak boleh hanya melihat kepada apa yang menjadi kepentingan dan kebutuhan sendiri tetapi juga kebutuhan orang lain. Sebeb ini lah yang menjadi panggilan kita. Rasul Paulus menghimbau agar kita menaruh kepentingan orang lain lebih utama dibandingkan dengan kepentingan diri kita sendiri (Filipi 2:3-4).
Kita dipanggil selain untuk memberitakan kabar baik kepada saudara kita yang belum percaya juga untuk saling menjaga saudara-saudara seiman kita dengan saling mendoakan satu-sama lain. doa memiliki kuasa yang lebih besar dari apa pun ketka didoakan dengan iman yang benar. Hal ini terbukti dalam kehidupan para rasul.
Doa bukan bicara tentang sesuatu yang kita minta yang dapat menguntungkan diri kita sendiri. Sebab doa bukan bicara  tentang keuntungan tetapi tentang relasi dan kuasa Allah. Dalam konteks ini kita melihat ada dua tujuan dari doa yang dimaksudkan oleh rasul Paulus.
Tujuan 1: Pemberitaan Firman Tuhan tetap berlangsung (berolah kemajuan) [ayat 1]
Oleh karena doa orang benar yang dinaikkan dengan benar maka rasul Petrus dibebaskan dari Penjara (Kis 12:1-19): Herodes Agripa I menangkap beberapa orang Kristen untuk menindas gereja, termasuk Rasul Petrus. Petrus dijebloskan ke penjara dan dijaga ketat oleh tentara. Namun, Tuhan mengutus malaikat-Nya untuk membebaskan Petrus dari penjara secara ajaib. Meskipun Herodes berniat jahat, Tuhan menunjukkan pemeliharaan-Nya dengan membebaskan Petrus. Pembebasan ini tentu dimaksudkan supaya Injil tetap diberitakan dan untuk menyatakan bahwa jika Tuhan sudah mengharapkan hal itu melalui hidup kita maka tidak ada seorang pun atau pemerintah dapat menghentikannya dan menunjukkan bahwa Tuhan berkuasa akan hal tersebut.
Selanjutnya kita dapat melihat dari kehidupan Paulus melalui pelariannya dari Damaskus (Kis 9:23-25). Setelah pertobatannya, Paulus mulai memberitakan Injil di Damaskus. Orang-orang Yahudi yang menolak ajarannya berencana untuk membunuhnya. Namun, Tuhan memelihara Paulus dengan memberikan jalan keluar. Murid-murid Paulus menurunkannya dari tembok kota dengan keranjang sehingga ia bisa melarikan diri dan melanjutkan pelayanannya.
Â