Mohon tunggu...
Gabriela Frederica Ivana Putri
Gabriela Frederica Ivana Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dari Univeristas Atma Jaya Yogyakarta

Hello everybody.... Saya adalah mahasiswa aktif jurusan manajemen semester 6 yang sedang menepuh pendidikan di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Saya memiliki minat dibidang Manajemen Sumber Daya Manusia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gen Z dan KPI: Transformasi Dunia Kerja di Bidang SDM

22 Juni 2024   07:43 Diperbarui: 22 Juni 2024   07:47 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KPI ini memastikan bahwa karyawan dapat menggunakan alat dan platform yang diperlukan untuk pekerjaan mereka secara efektif dan efisien. Selain itu, organisasi dapat mengukur seberapa cepat karyawan Gen-Z mengadopsi teknologi baru dan seberapa kreatif mereka dalam memanfaatkan teknologi untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka. Tidak hanya itu, KPI ini membantu organisasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pertumbuhan profesional dan pribadi karyawan, serta mendorong inovasi dan kolaborasi yang lebih baik di seluruh tim.

Dalam menetapkan Key Performance Indicators (KPI) yang realistis dan menantang bagi Generasi Z (Gen-Z) memerlukan pendekatan yang mempertimbangkan karakteristik dan harapan mereka. Pertama, penting untuk melibatkan karyawan Gen-Z dalam proses penetapan KPI, karena mereka menghargai transparansi dan partisipasi. Kedua, KPI harus fokus pada pengembangan karir dan pembelajaran, karena Gen-Z sangat menghargai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Ketiga, KPI harus disesuaikan dengan kemampuan dan potensi individu, menantang mereka untuk keluar dari zona nyaman tanpa memberikan beban yang tidak realistis. Penting juga untuk meninjau dan menyesuaikan KPI secara berkala berdasarkan perkembangan kinerja dan perubahan situasi bisnis, memastikan KPI tetap relevan dan memberikan motivasi terus-menerus. Dengan pendekatan ini, KPI yang ditetapkan tidak hanya membantu organisasi mencapai tujuan strategisnya, tetapi juga mendorong karyawan Gen-Z untuk terus berkembang dan merasa dihargai atas kontribusi mereka.

Adapun hubungan Antara Talent dan KPI di Bidang SDM Key Performance Indicator (KPI) merupakan alat penting untuk mengukur kinerja organisasi dan karyawan. Di bidang SDM, KPI digunakan untuk mengevaluasi berbagai faktor seperti retensi karyawan, produktivitas, kepuasan karyawan, dan efektivitas pelatihan. Pengelolaan talenta dapat memberikan manfaat bagi KPI ini, terutama dalam konteks Gen Z. Talenta yang lebih baik dapat meningkatkan tingkat retensi karyawan Gen Z. Manajemen talenta yang efektif dalam konteks KPI di bidang SDM juga berdampak positif terhadap retensi karyawan, produktivitas, kepuasan karyawan, dan efektivitas pelatihan. Dengan menerapkan strategi yang tepat, seperti memberikan fleksibilitas dalam bekerja, menggunakan teknologi, mengembangkan program pengembangan profesional, menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, serta menghormati dan menghargai, perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya secara keseluruhan dan mencapai KPI yang diinginkan.

Dengan demikian, perusahaan harus mengembangkan kebijakan yang mendukung fleksibilitas tanpa mengorbankan produktivitas. Karena Generasi Z membawa perubahan signifikan dalam dunia kerja dan perusahaan harus menyesuaikan strategi manajemen bakat mereka untuk memenuhi kebutuhan dan harapan generasi ini. Adapun manfaat utama dari manajemen talenta berbasis KPI untuk Gen Z yaitu Kejelasan dan Transparansi, dimana KPI memberikan kejelasan tentang ekspektasi kinerja dan bagaimana kinerja akan diukur. Hal ini sangat penting terutama bagi Gen Z, yang terbiasa memberikan masukan yang jelas dan transparan dalam pekerjaan mereka. Mereka dapat melihat apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana mereka berupaya mencapai tujuan perusahaan.

Berdasarkan hal tersebut, memahami dan mengelola talenta Generasi Z (Gen-Z) menjadi kunci penting bagi kesuksesan organisasi dalam menghadapi tantangan dan peluang di era modern ini. Maka, dal ammemahami Gen-Z terletak pada kemampuan untuk menyesuaikan strategi rekrutmen, retensi, dan pengembangan karyawan yang sesuai dengan nilai-nilai mereka, seperti keseimbangan kerja-hidup, keterlibatan dalam pekerjaan yang bermakna, dan kesempatan untuk berkembang secara kontinyu. Oleh karenanya, dengan KPI yang tepat, organisasi dapat meningkatkan produktivitas Gen-Z dengan memberikan panduan yang jelas dan objektif tentang harapan kerja serta memberikan umpan balik yang terstruktur untuk pengembangan karir mereka.

(Gabriela Frederica Ivana Putri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun