Para petani kopi di Kalimantan Utara mendapatkan pendampingan teknis secara berkala dari penyuluh pertanian dan tenaga ahli yang ditempatkan di lapangan. Pendampingan ini membantu petani dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam budidaya kopi serta memastikan proses pengelolaan perkebunan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Berbagai masalah yang sering dihadapi petani pekebun kopi diantaranya serangan hama dan penyakit tanaman kopi, metode pengendalian dan masalah pemupukan berimbang agar tanaman mampu menghasilkan buah kopi sesuai potensinya.
 Â
- Pengembangan Infrastruktur dan Fasilitas Pendukung
Dalam rangka mendukung rantai pasok dan distribusi hasil kopi, pemerintah juga berupaya untuk membangun infrastruktur penunjang di daerah-daerah penghasil kopi, seperti fasilitas pengolahan pasca panen meliputi alat pengupas biji kopi (Pulper), washer kopi, husker kopi, solar dryer dome, mesing roasting kopi dan bangunan unit pengolahan kopi. Infrastruktur yang memadai penting untuk memastikan biji kopi dapat diproses dengan baik dan siap dipasarkan.
- Penguatan Kelompok Tani dan Koperasi
Program ini juga mendorong penguatan  kelompok tani dan koperasi kopi untuk memperkuat posisi tawar petani dan memudahkan akses ke pasar. Dengan bergabung dalam koperasi, petani dapat memperoleh harga yang lebih baik, mengakses informasi pasar, dan memperkuat jaringan pemasaran produk kopi mereka.
Dampak Program bagi Masyarakat Lokal
Program perluasan kopi yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan di Kalimantan Utara ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat lokal, di antaranya akan meningkatkan pendapatan seiring dengan meningkatnya produksi kopi, pemberdayaan masyarakat pedesaan. Â Program ini membantu memberdayakan masyarakat pedesaan dengan menciptakan peluang usaha baru dan memberikan keterampilan baru dalam budidaya kopi. Yang paling penting adalah terwujudnya pelestarian lingkungan melalui kegiatan budidaya tanaman sehat berkelanjutan. Â Pendekatan agroforestri yang diterapkan dalam program ini diharapkan dapat melindungi hutan dan mendukung keanekaragaman hayati, sehingga kelestarian lingkungan di Kalimantan Utara dapat terjaga.
Tantangan dan Rekomendasi
Meskipun Kabupaten Bulungan memiliki potensi besar dalam pengembangan kopi, beberapa tantangan perlu diatasi. Salah satunya adalah kebutuhan akan tenaga kerja terampil dalam perawatan kopi, termasuk pemangkasan, pemupukan, dan pengendalian hama serta penyakit. Dukungan pemerintah daerah melalui penyuluhan pertanian dan pelatihan bagi petani kopi akan sangat membantu dalam mengoptimalkan produksi kopi di daerah ini.
Pengembangan sistem drainase dan manajemen irigasi juga penting untuk mengantisipasi curah hujan tinggi di Kabupaten Bulungan. Pola tanam tumpangsari dan pengelolaan konservasi tanahdapat  menjadi solusi untuk mempertahankan kesuburan dan kesehatan tanah dalam jangka panjang.
Penutup
Program perluasan kopi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan di Kalimantan Utara adalah salah satu langkah strategis untuk meningkatkan produksi kopi nasional dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal. Dengan dukungan pemerintah, pelatihan, dan penyediaan infrastruktur yang memadai, Kalimantan Utara berpotensi menjadi salah satu sentra kopi unggulan di Indonesia. Program ini tidak hanya bermanfaat bagi peningkatan ekonomi, tetapi juga mendorong praktik pertanian yang ramah lingkungan, yang penting untuk keberlanjutan perkebunan kopi di masa depan.