Faktor jenis tanah merupakan salah satu faktor penting bagi tumbuh kembang tanaman kopi. Keragaman jenis tanah di Kabupaten Bulungan mulai dari tanah aluvial dan tanah podsolik merah kuning dengan tekstur yang gembur dan relatif subur, sedangkan tanah podsolik membutuhkan tambahan bahan organik untuk meningkatkan kesuburannya. Untuk budi daya kopi, tanah yang gembur, kaya bahan organik, dan memiliki drainase yang baik sangat ideal. Dengan pengelolaan yang tepat, seperti penggunaan pupuk organik dan rotasi tanaman, kesuburan tanah di Bulungan bisa mendukung pertumbuhan tanaman kopi.
Kabupaten Bulungan juga memiliki kisaran temperatur antara 24°C hingga 28°C sepanjang tahun yang cukup ideal untuk kopi robusta. Temperatur di Bulungan ini cenderung stabil dan konsisten sepanjang tahun, yang mendukung proses pembungaan dan pematangan biji kopi tanpa risiko suhu ekstrem yang bisa merusak tanaman.
Curah hujan merupakan faktor penting bagi pertumbuhan kopi karena memengaruhi kelembapan tanah dan tanaman. Kabupaten Bulungan memiliki curah hujan tahunan yang cukup tinggi, rata-rata mencapai 2.500 hingga 3.000 mm per tahun, dengan distribusi hujan yang relatif merata sepanjang tahun. Kondisi ini sangat ideal untuk tanaman kopi, yang memerlukan curah hujan antara 1.500 hingga 3.000 mm per tahun. Meskipun curah hujan tinggi, sistem drainase dan pengelolaan lahan yang baik diperlukan untuk mencegah genangan air yang dapat menyebabkan busuk akar pada tanaman kopi.
Program Peremajaan dan Perluasan Kopi
Program peremajaan dan perluasan tanaman kopi Direktorat Jenderal Perkebunan dilaksanakan di wilayah sentra-sentra penghasil kopi di seluruh Indonesia. Untuk wilayah Kalimantan, kegiatan ini dilaksanakan oleh Balai Proteksi  Tanaman Perkebunan Pontianak dengan tujuan untuk meningkatkan luas areal tanam kopi, peningkatan produktivitas dan kualitas kopi di Kalimantan Utara. Pemerintah mengembangkan perkebunan kopi yang berkelanjutan, ramah lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi di wilayah ini.
Sebagai negara penghasil kopi utama di dunia, Indonesia terus berupaya meningkatkan produksi kopi. Kalimantan Utara, dengan lahan yang masih luas dan iklim yang cocok untuk tanaman kopi, menjadi target pemerintah untuk perluasan lahan kopi. Peremajaan tanaman kopi tua yang sudah kurang produktif serta perluasan areal tanam kopi tentu akan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat lokal. Program ini diharapkan dapat membuka peluang ekonomi bagi masyarakat pedesaan di Kalimantan Utara melalui pengembangan perkebunan kopi sebagai sumber penghidupan baru. Melalui program ini, pemerintah juga berupaya untuk merubah lahan-lahan subur yang kurang produktif menjadi sumber peningkatan ekonomi petani berkelanjutan dengan cara penerapan praktik pertanian yang ramah lingkungan, seperti agroforestri, yang mendukung kelestarian hutan dan ekosistem setempat.
Implementasi Program
Program perluasan kopi di Kalimantan Utara melibatkan berbagai kegiatan dan dukungan yang diberikan kepada petani lokal, termasuk penyediaan bibit kopi unggul, pelatihan budidaya, bantuan peralatan, dan pendampingan teknis secara berkelanjutan. Berikut adalah beberapa langkah yang dilakukan dalam implementasi program
- Penyediaan Bibit Kopi Unggul
Direktorat Jenderal Perkebunan mendistribusikan bibit kopi unggul kepada para petani lokal di Kalimantan Utara. Jenis bibit yang disediakan termasuk kopi arabika dan robusta yang sesuai dengan kondisi geografis dan iklim di Kalimantan Utara. Bibit unggul ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.
- Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian
Pemerintah memberikan pelatihan kepada petani lokal mengenai teknik budidaya kopi yang baik dan benar. Pelatihan ini meliputi pemeliharaan tanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta teknik panen dan pengolahan pasca panen untuk menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi.
- Pendampingan Teknis Berkelanjutan