Mohon tunggu...
gabariel sinaga
gabariel sinaga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berenang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kedatangan Yesus yang Kedua

21 Mei 2023   16:15 Diperbarui: 21 Mei 2023   16:19 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Pengangkatan orang percaya.

Gereja tidak berhenti diangkasa setelah diangkat melalui peristiwa rapture. Kesaksian Alkitab serta perkataan Yesus sendiri menyatakan bahwa Dia akan kembali membawa jemaat-Nya ke sorga (Yoh. 14:1-3). Yesus akan datang dengan tubuh literal dengan tujuan untuk mengangkat orang percaya yang telah mengenakan tubuh baru untuk hidup bersama Dia selama-lamanya.

D. Pengadilan

1. Pengadilan Takhta Kristus

Berasal dari kata Yunani Bema yang diterjemahkan takhta pengadilan dalam Alkitab versi King James. Menurut Dr. Lehman yang dikutip oleh Willmington bema bukanlah bangku pengadilan orang dijatuhi hukuman; bema adalah kursi tempat pemberian hadiah. Demikian juga, Takhta Pengadilan Kristus bukanlah suatu bangku pengadilan. . . Kehidupan orang Kristen adalah suatu pertandingan dan wasit Ilahi sedang memperhatikan seiap peserta. Sesudah gereja menjalani pertandingannya, Ia akan mengumpulkan setiap anggota dihadapkan bema untuk maksud memeriksa setiap orang dan memberikan ganjaran yang setimpal dengan setiap orang (1 Kor. 3:13; 9:24,26; 2 Kor. 5:10; Gal. 6:7; Kol. 3:24-25; Ibr. 10:30; 12:1). Tujuan bema bukanlah untuk menentukan apakah seseorang masuk sorga atau tidak. Tujuan bema pengadilan bukanlah untuk menghukum orang-orang beriman karena dosa yang mereka lakukan, baik sebelum atau sesudah mereka diselamatkan.

Paulus dan Petrus mengatakan bahwa semua orang Kristen hendaknya berperilaku sebagai pelayan-pelayan setia Allah (1 Kor. 4:2; 1 Pet. 4:10). Dalam dunia PB seorang pelayan adalah seorang yang mengurus sebuah rumah tangga yang besar atau suatu perkebunan yang luas. Ia diangkt oleh pemilik tanah dan dipercayakan untuk menjaga perkebunan itu agar berjalan dengan lancar. Ia mendapat kekuasaan untuk memperkerjakan dan memecat pegawai serta untuk membelanjakan dan menyimpan uang, sementara ia hanya bertanggungjawab kepada pemilik tanah. Dengan mengingat hal ini dapat dikatakan bahwa kelak pada bema pengadilan semua pelayan akan berdiri dihadapkan Tuhan mereka dan harus memberikan pertanggungjawaban tentang cara mereka mempergunakan hak istimewa serta bagaimana mereka telah menjalankan tugas mereka sejak mereka bertobat.

Mengenai perihal waktu berlangsungnya peristiwa yang digambarkan disini, J. Dwight dikutip oleh Willmington adalah sesudah keangkatan gereja dari bumi ini. Ia memperkuat dan mempertegas pendapatnya dengan menyatakan beberapa hal. Pertama, ganjaran ada kaitannya dengan kebangkitan (Luk. 14:14). Kebangkitan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keangkatan, maka ganjaran tentu merupakan bagian dari acara tersebut (1 Tes. 4:13-17). Kedua, ketika Tuhan kembali kedunia bersama mempelai perempuan-Nya untuk memerintah, mempelai perempuan kelihatannya sudah mendapat ganjaran (Wah. 19:8). Ketiga, ganjaran kepada gereja pasti berlangsung diantara peristiwa keangkatan dan kembalinya Kristus kedunia (1 Kor. 4:5: 2 Tim. 4:8; Wah. 22:12).

Ganjaran atau upah yang akan diterima oleh tiap-tiap orang percaya dinilai berdasarkan nilai-nilai Allah seperti cara kita memperlakukan sesama orang beriman (Ibr. 6:10; Mat. Mat. 10:41-42), cara kita menggunakan wewenang kita atas ornag lain (Ibr. 13:17; Yak. 3:1), cara kita mempergunakan kemampuan yang Allah berikan kepada kita ( 1 Kor. 12:4, 11:2 Tim. 1:6; 1 Pet. 4:10; Mat. 25:14:29), cara kita menggunakan uang ( 1 kor. 16:2; 2 Kor. 9:6-7; 1 Tim. 17-19), cara kita menggunakan waktu (Maz. 90:12; Ef. 5:16; Kol. 4:5; 1 Pet. 1:17), berapa banyak kita menderita demi Yesus (Mat. 5:11; Mark. 10:29-30; Rom. 8:18; 2 Kor. 4:17; 1 Pet. 4:1-13; Fil. 3:10), cara kita menjalani pertandingan yang sudah Allah pilihkan untuk kita (1 Kor. 9:24; Fil. 3:13-14; Ibr. 12:1), seberapa berhasilnya kita menguasai sifat lama (1 Kor. 9:25-27; 1 Kor. 16:3; Fil. 1:10; 1 tes. 2:4), berapa banyak jiwa yang kepadanya kita beri kesaksian dan kita menangkan bagi Kristus (Ams. 11:30; Dan. 12:3; 1 Tes. 2:19-20), cara kita menanggapi pencobaan (Yak. 1:2-3; Wah. 2:10), seberapa setianya kita pada Firman Allah dan pada kawanan domba Allah (Kis. 20:26-28; 2 Tim. 4:1-2; 1 Pet. 5:2-4).

2. Pengadilan Takhta Putih

Pengadilan ini terjadi sesudah lenyapnya bumi dan langit yang ada sekarang. Setiap orang dalam pengadilan ini dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang tertulis dalam kitab-kitab itu. Orang-orang yang namanya tidak ditemukan akan dilemparkan kedalam lautan api (Dan. 7:9-10; Wah. 20:11-15). Dan Kristus sendiri yang akan menjadi hakim pada takhta ini (Yoh. 5:22, 27; Kis. 10:40, 42; 2 Tim. 4:1). Sedangkan juri dalam kitab ini terdiri dari lima buah kitab, yakni kitab suara hati (Rom. 2:15), kitab kata-kata (Mat. 2:36-37; Yoh. 12:48), kitab perbuatan-perbuatan tersembunyi (Rom. 2:16; Pengk. 12:14), kitab perbuatan-perbuatan sosial (Mat. 16:27; 2 Kor. 11:15), dan kitab kehidupan (Kel. 32:32-33; Maz. 69:29; Dan. 12:1; Fil. 4:3; Wah. 3:5; 13:8; 17:8; 20:12, 15; 21:27; 22:19). Hukuman dari pengadilan takhta ini adalah lautan api yang kekal (Mat. 25:41,46; Wah. 20:14-15).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun