“Kahirupark menjadi program yang menarik, hal ini karena program dilakukan dengan pendekatan pembelajaran lingkungan yang berwarna dan bervariasi untuk anak-anak sehingga anak-anak juga tidak bosan mengikutinya,” kata Arfan.
Puji Rianti selaku dosen pendamping berharap bahwa program ini kedepannya dapat menjadi upaya peningkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat sekitar melalui taman eduwisata Kahirupark.
“Saya berharap program ini tidak hanya sebagai kegiatan pengelolaan sampah pada umumnya, tetapi juga nantinya dapat meningkatkan pendapatan di masyarakat melalui produk olahan sampah yang bernilai jual dan dipamerkan di taman eduwisata Kahirupark,” pungkas Puji.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H