Mohon tunggu...
Ge
Ge Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger/Penulis

Blogger dan penulis yang suka membaca dan menonton. Suka menulis cerita fiksi, puisi-prosa (sirosa), opini, resensi dan banyak lagi. Tertarik pada intrik-intrik politik dan berbagai macam gosip yang bisa memperkaya cerita. Anti hoaks dan anti intimidasi. Menyalurkan hobi gambar dan ilustrasi di Instagram.com/gambarable. Ngetuit di X.com/gesiahaya. Ngeblog di gratcianulis.blogspot.com dan berbagi tips menulis fiksi di kampungfiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Film

City of God (2002): Ketika Kamera Menjadi Senjata Untuk Bertahan Hidup

11 Desember 2024   12:25 Diperbarui: 12 Desember 2024   08:08 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buscape/Rocket. Sumber: EveryMovieHasALesson

Namun, lingkungan sekitarnya penuh dengan pengaruh gelap. Rocket sering mengamati kakaknya Goose dan teman-temannya, The Tender Trio (Trio Keren), yang mulai main kejahatan kecil-kecilan: ngerampok truk gas, ngejebol toko kecil. Mereka seperti Robin Hood modern---ngambil dari yang punya, bagi ke yang nggak punya.

Tapi nggak semua hal berjalan mulus. 

Lil Dice
Lil Dice

Trio ini ketemu Lil Dice, bocil yang diem-diem ternyata sadis banget. Ketika Dice usul buat merampok motel, semuanya setuju, mereka pikir bakal jadi aksi biasa. Ternyata, Dice membantai semua orang di motel itu. Adegan pembantaian ini bikin semua orang sadar: bjir! ada level kekejaman baru di City of God. 

Dice bukan hanya bocil alay biasa; dia adalah monster yang menunggu giliran untuk menguasai favela.

Lil Dice dan Benny di masa kecil
Lil Dice dan Benny di masa kecil

Lil Z Naik Tahta

Fast forward ke 70-an. Lil Dice udah berubah jadi Lil Z, raja baru favela. Dia nggak main-main. Semua saingannya dihajar habis, geng lain dibasmi. Dia bukan cuma brutal, dia gila kontrol. Bareng Benny, sahabatnya yang chill dan jadi wingman, mereka nguasain bisnis narkoba di City of God. 

Tapi kalau Lil Z itu chaos, Benny justru jadi penenang, orang yang bikin semuanya balance. Benny adalah sosok yang selalu membuat kekacauan sedikit lebih terkendali. Bahkan warga favela lebih suka sama Benny. Sayangnya, meskipun Benny lebih disukai oleh warga, dia tetap terjebak dalam dunia kekerasan yang ada. 

Lil Z dan Benny
Lil Z dan Benny

Sementara itu, Rocket, yang pengen jauh dari dunia kriminal, tetep stuck di favela. Dia nggak cukup miskin buat nyerah, tapi juga nggak cukup kuat dan berani buat lawan arus. Mengamati hidup Rocket di film ini terasa kayak dia  sedang jalan di atas seutas tali---setengah mati menjaga keseimbangannya supaya nggak jatuh, mencoba terus bertahan dan tetap menjaga mimpinya untuk jadi fotografer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun