Mohon tunggu...
Fajr Muchtar
Fajr Muchtar Mohon Tunggu... Guru - Tukang Kebon

menulis itu artinya menyerap pengetahuan dan mengabarkannya https://www.youtube.com/c/LapakRumi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pohon Yang Menyentuh Arasy

27 Januari 2025   11:29 Diperbarui: 27 Januari 2025   11:29 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon malam (Pexelbay)


Syair dari Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menambah kedalaman:
" ,
.
,
."(Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Al-Fath ar-Rabbani)

Sidratul Muntaha memiliki makna mendalam dalam konteks keberkahan dan perlindungan. Dalam tradisi Arab, pohon Sidr - dikenal sebagai pohon yang bermanfaat:
- Buahnya: Dimakan dan penuh gizi.
- Daunnya: Menyediakan naungan dari panas.
- Batangnya: Digunakan untuk berbagai keperluan.


Pohon ini menjadi simbol perlindungan ilahi dan keberkahan yang melimpah. Dalam Isra Mikraj, Sidratul Muntaha terletak di dekat surga, mengingatkan kita bahwa keberkahan sejati datang dari ketaatan dan kedekatan kepada Allah.
Syair berikut menggambarkan perlindungan dan keberkahan:


" ,
,
- ,
."(Syair anonim dalam tradisi sufi)


Syair dari Hafiz menambahkan kelembutan makna:
" ,
-.
,
."(Hafiz, Divan-e Hafiz)

Isra Mikraj juga mengandung pesan moral untuk menjaga alam. Pohon, sebagai salah satu ciptaan Allah, memainkan peran vital dalam kehidupan manusia. . Dari sini, umat Islam diajak untuk: Melestarikan lingkungan: Merawat pohon dan alam adalah bentuk ibadah dan syukur kepada Allah.
Maka dari itu, menanam dalam berbagai sabda Nabi  adalah salah satu amal jariyah yang pahalanya terus mengalir, setara dengan memakmurkan mesjid dan mencintai anak yatim, sebagai amalan yang menjaga hubungan kita dengan Allah.
Rumi dalam puisinya mengingatkan pentingnya menjaga hubungan dengan alam:


" ,
.
,
."(Rumi, Mathnawi)


Syair dari Ibn Arabi memberikan refleksi tambahan:
" , ,
, .
,
."(Ibn Arabi, Tarjuman al-Ashwaq)

Sidratul Muntaha mengajarkan umat manusia untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah. Cabang-cabang pohon yang menjulang tinggi mengingatkan kita untuk mengarahkan hati kepada-Nya. Namun, pohon ini juga menegaskan batas bahwa ada hal-hal yang hanya menjadi hak Allah, mengajarkan sikap rendah hati dan tunduk kepada-Nya.
Saya ingin mengakhiri tulisan ini dengan syair dari Attar :
" ,
.
, -,
-."(Attar, The Conference of the Birds)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun