Apa yang menyebabkan First Travel terjatuh berkeping keping? Menurut beberapa analisa karena keserakahan dan silau dengan uang yang berlimpah. Padahal uang itu bukan uang mereka. Uang itu adalah uang jemaah yang dititipkan di perusahaannya. Seharusnya mereka belajar pada Gladies Rahman pemilik  Gladies yang memiliki kecerdasan finansial dalam berwira usaha.
Menurut salah satu parameternya, Gladies sudah memahami dan melaksanakan kecerdasan finansial. Salah satu ukuran kecerdasan finansial (financial quotient/FinQ) adalah kemampuan seseorang dalam memahami pentingnya perencanaan dan penerapan tata kelola keuangan yang baik.
Bagaimana tata kelola keuangan yang dilakukan Gladies?
Untuk itu, Gladies juga mewanti-wanti para usahawan untuk memisahkan keuangan pribadi dan perusahaan, "Sejak awal, rekening perusahan dan pribadi harus dipisahkan. Hal itu untuk menghindari penggunaan uang perusahaan untuk kepentingan pribadi" kata Gladies.
Menurut Gladies, pemisahan rekening usaha dengan rekening pribadi berfungsi utnuk memudahkan kontrol dan sedikit banyak dapat mengendalikan keinginan-keinginan yang ujug-ujug muncul. Inilah penyakit yang mesti dihindari oleh pengusaha. Beli yang dibutuhkan, jangan beli yang diinginkan. Hal terebut dilakukan juga sebagai fungsi kontroling. Agar uang pengeluaran usaha tidak lebih besar ketimbang pemasukannya.
Dengan penerapan keuangan yang ketat seperti itu, usaha Dapur Gladies berkembang pesat. Bermula dari modal 300 ribu Rupiah, tiga bulan kemudian sudah bisa membeli oven seharga 22 juta rupiah serta peralatan lainnya. Sekarang, usaha yang dirintis pertengahan 2013 itu beromset 60 juta per bulan.
Memiliki angsuranpun tak mengapa kata Gladies. Memiliki angsuran bisa membuat pengusaha semngat dan punya tanggung jawab untuk mengejar target. Hal ini juga bisa mengatasi penyakit moodiedan rasa bosan sering muncul disaat berusaha. Apalagi di saat merintis.
Keakraban dengan para blogger dan beberapa artis dimanfaatkan oleh Gladies untuk mempromosikan produk browniesnya. Teman-teman bloggernya yang banyak, selalu mendapat kesempatan pertama untuk mencicipi produk baru keluaran dari Dapur Gladies. Hal itu mendongkrak penjualan yang memang hanya bisa dipesan secara online.
Akrab dengan dunia Perbankan
Dalam dunia kerjanya yang sebagian besar online, Gladies berhubungan langsung dengan jasa bank. Sudah jelas, pembeli mesti transfer ke bank, bukan ke kotak ajaib milik Doraemon. Mereka akan mendapat kode unik untuk menghindari tumpang tindih pesanan dan penipuan. Pembayaran ke ekspedisi juga dilakukan secara online sebulan sekali. Gaji dan Pembayaran kepada para suplier pun dilakukan lewat jasa perbankan.
Mengapa ke bank? Faktor kemudahan menjadi salah satu hal yang mendukung usaha usaha. Banyak hal dihemat dengan penggunaan jasa perbankan. Waktu dan tenaga bisa dipergunakan untuk hal lain yang lebih produktif. Â
Faktor keamanan juga menjadi pendorong Gladies untuk menggunakan jasa perbankan " Di rumah kan banyak karyawan sementara rumah dan kamar jarang dikunci. Jadi kalau ada uang hasil penjualan hari Ahad, hari seninnya harus sudah disetor ke Bank. Di samping itu, dengan menggunakan jasa bank, pengecekan mutasi dan transfer dapat dilakukan dengan cepat" Kata Gladies.
Menyimpan di bank juga aman karena akan terhindar dari pencurian, kebakaran hingga dimakan rayap. Pak Tedy Kemudian menyebutkan beberapa kasus yang terjadi mulai uang yang terbakar, hingga dimakan rayap. Padahal nilainya mencapai milyaran. Hal itu tak akan terjadi jika disimpan di bank.
Sisi lain dari penyimpanan uang di bank adalah sisi sosialnya. Simpanan di bank membantu roda perekonomian. Setiap bank memiliki fasilitas kredit yang disalurkan kepada para usahawan yang membutuhkan modal. Â
Uang simpanan di bank juga ikut menjaga stabilitas sistem keuangan. Uang nasabah yang terkumpul di bank akan diputar, bukan hanya kepada wirausaha tapi juga dia ada pinjaman antar bank. Misalnya bank yang kesulitan likuiditas bisa mendapatkan bantuan likuid dari bank yang memiliki likuiditas lebih longgar. Dengan demikian stabilitas perbankan dapat terjaga.
Aman, Tenang dan Pasti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H