Mohon tunggu...
Fajr Muchtar
Fajr Muchtar Mohon Tunggu... Guru - Tukang Kebon

menulis itu artinya menyerap pengetahuan dan mengabarkannya https://www.youtube.com/c/LapakRumi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Wajah Ukhuwah Pesantren Babussalam

24 Oktober 2015   07:05 Diperbarui: 24 Oktober 2015   07:05 2649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Babussalam, perbedaan madzhab itu dikaji secara komprehensif dan sejajar. Tak satu pendapatpun dihakimi dan diganjar kartu merah BID’AH, sesat dan KAFIR.

Di Pesantren Babussalam santri dikenalkan kepada berbagai madzhab, Khazanah keilmuan mereka diperkaya dengan berbagai sudut pandang yang kerangkanya adalah persaudaraan sesama muslim. Harapannya, ketika sudah membaur dengan masyarakat para santri alumni Pesantren Babussalam ini bisa memberikan keterangan yang teduh dan menghilangkan prasangka akibat ketidak tahuan.

Demikian juga dengan pengajian-pengajian yang dilakukan oleh pesantren Babussalam. Kerangkanya selalu perbandingan madzhab dan ukhuwah. Makanya orang Muhammadiyah yang ngaji di Babussalam akan semakin yakin dengan yang diamalkannya, dan orang NU yang ngaji di Babussalam semakin yakin dengan keyakinannya. Semua mendapatkan kepuasan dalam pengamalannya dan tak satupun yang saling mencela. Bukankah hal seperti indah?

Tentang Ukhuwah

Seperti sudah dijelaskan bahwa kerangka dakwah di Pesantren Babussalam adalah ukhuwah Islamiyah. Ukhuwah Islamiyah jelas ajaran Nabi Muhammad. Di sini kembali saya bingung. Mereka yang menolak ukhuwah Islamiyah itu mengikuti ajaran siapa?

Al Qur’an jelas menyebutkan bahwa “Orang mukmin itu bersaudara” (Al Hujurat : 10). Rasul secara tegas menyebutkan orang mukmin itu seperti satu jasad, satu bangunan dan mereka bersaudara. Lha ini ada orang yang mencoba menyelisih Allah dan Rasul-Nya tapi ngaku Islam?

KH. Muchtar Adam meyakini bahwa siapa saja yang bersyahadat adalah seorang muslim dan kehormatan mereka terjaga. Sebagaimana orang-orang Sunni, orang Syi’ahpun bersyahadat dengan syahadat yang sama. Ada banyak kesamaannya di samping beberapa perbedaan furu’iyah. Maka KH. Muchtar Adam memasukan Syiah sebagai salah satu madzhab Islam. Yang berpendapat seperti itu sangat banyak.

Jika karena mengajarkan ukhuwah sesama kaum muslimin disebut Syiah, maka Rasulullah juga adalah Syiah. Jika mengajarkan ukhuwah adalah syiah, maka para pendiri Muhammadiyah dan NU juga adalah Syiah.

Sebagai Pesantren dengan kerangka ukhuwah, Babussalam memiliki wajah yg beragam. Sunninya sangat banyak, Syiahnya melebur di antara yang banyak itu. NU, Muhammadiyah nya bejibun, IJABI-nya juga ada. Ada yang PERSIS, apalagi yang PERSIB. Semua lebur dalam harmoni persaudaraan. Sekali lagi, tidakkah ini indah?

[caption caption="seorang syiah shalat di mesjidil haram... Kafir?"]

[/caption]Bayangan Mesjidil Haram dan Nabawi beterbangan di benak saya. Di dua masjid tambatan hati kaum muslimin ini, semua madzhab ada. Satu waktu saya bisa duduk diapit oleh saudara-saudara dari Afrika bermadzhab Maliki, dan orang Iran bermadzhab Syi’ah. Kami bisa duduk bersama dan tidak saling mengkafirkan. Bisa ngobrol dengan mereka, tidakkah ini indah?

Babussalam adalah pesantren yang lahir dari umat. Pesantren ini tidak berafiliasi ke satu madzhab atau organisasi manapun, hanya Islam saja. Babussalam boleh diklaim pesantrennya NU, Muhammadiyah atau IJABI. Dia pesantren Ahlusunnah dan juga Syiah. Eh, memangnya Syiah pernah mengklaim Babussalam Syiah? Atau mungkin itu hanya imajinasi dari orang stres yang sedang mengais nafkah dari cukong-cukong pemecah belah Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun