Di Babussalam, perbedaan madzhab itu dikaji secara komprehensif dan sejajar. Tak satu pendapatpun dihakimi dan diganjar kartu merah BID’AH, sesat dan KAFIR.
Di Pesantren Babussalam santri dikenalkan kepada berbagai madzhab, Khazanah keilmuan mereka diperkaya dengan berbagai sudut pandang yang kerangkanya adalah persaudaraan sesama muslim. Harapannya, ketika sudah membaur dengan masyarakat para santri alumni Pesantren Babussalam ini bisa memberikan keterangan yang teduh dan menghilangkan prasangka akibat ketidak tahuan.
Demikian juga dengan pengajian-pengajian yang dilakukan oleh pesantren Babussalam. Kerangkanya selalu perbandingan madzhab dan ukhuwah. Makanya orang Muhammadiyah yang ngaji di Babussalam akan semakin yakin dengan yang diamalkannya, dan orang NU yang ngaji di Babussalam semakin yakin dengan keyakinannya. Semua mendapatkan kepuasan dalam pengamalannya dan tak satupun yang saling mencela. Bukankah hal seperti indah?
Tentang Ukhuwah
Seperti sudah dijelaskan bahwa kerangka dakwah di Pesantren Babussalam adalah ukhuwah Islamiyah. Ukhuwah Islamiyah jelas ajaran Nabi Muhammad. Di sini kembali saya bingung. Mereka yang menolak ukhuwah Islamiyah itu mengikuti ajaran siapa?
Al Qur’an jelas menyebutkan bahwa “Orang mukmin itu bersaudara” (Al Hujurat : 10). Rasul secara tegas menyebutkan orang mukmin itu seperti satu jasad, satu bangunan dan mereka bersaudara. Lha ini ada orang yang mencoba menyelisih Allah dan Rasul-Nya tapi ngaku Islam?
KH. Muchtar Adam meyakini bahwa siapa saja yang bersyahadat adalah seorang muslim dan kehormatan mereka terjaga. Sebagaimana orang-orang Sunni, orang Syi’ahpun bersyahadat dengan syahadat yang sama. Ada banyak kesamaannya di samping beberapa perbedaan furu’iyah. Maka KH. Muchtar Adam memasukan Syiah sebagai salah satu madzhab Islam. Yang berpendapat seperti itu sangat banyak.
Jika karena mengajarkan ukhuwah sesama kaum muslimin disebut Syiah, maka Rasulullah juga adalah Syiah. Jika mengajarkan ukhuwah adalah syiah, maka para pendiri Muhammadiyah dan NU juga adalah Syiah.
Sebagai Pesantren dengan kerangka ukhuwah, Babussalam memiliki wajah yg beragam. Sunninya sangat banyak, Syiahnya melebur di antara yang banyak itu. NU, Muhammadiyah nya bejibun, IJABI-nya juga ada. Ada yang PERSIS, apalagi yang PERSIB. Semua lebur dalam harmoni persaudaraan. Sekali lagi, tidakkah ini indah?
[caption caption="seorang syiah shalat di mesjidil haram... Kafir?"]
Babussalam adalah pesantren yang lahir dari umat. Pesantren ini tidak berafiliasi ke satu madzhab atau organisasi manapun, hanya Islam saja. Babussalam boleh diklaim pesantrennya NU, Muhammadiyah atau IJABI. Dia pesantren Ahlusunnah dan juga Syiah. Eh, memangnya Syiah pernah mengklaim Babussalam Syiah? Atau mungkin itu hanya imajinasi dari orang stres yang sedang mengais nafkah dari cukong-cukong pemecah belah Islam.