Mohon tunggu...
Fajr Muchtar
Fajr Muchtar Mohon Tunggu... Guru - Tukang Kebon

menulis itu artinya menyerap pengetahuan dan mengabarkannya https://www.youtube.com/c/LapakRumi

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Komitmen Besar #DibalikSecangkirKopi Nescafe

10 Juni 2015   20:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:07 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain memiliki Edu Farm sendiri, Nescafe menjalin kerja sama dengan para petani kopi yang tergabung dengan KUB. Kerjasama ini biasanya dalam bidang pembibitan kopi dan training. Mirip dengan Edu Farm, petani akan dilatih mengelola tanaman kopi dari pembibitan hingga pasca panen. Para petani yang sudah lulus sekolah lapangan akan mendapatkan sertifikat.

Sayangnya saat itu bukan waktu panen kopi sehingga kami hanya melihat proses pemilahan biji kopi. Beruntung Pak Tono selaku ketua KUB Bintang Jaya menyediakan kopi gilingan sendiri. Suguhan kopi serta keramahan Pak Tono membuat kami lupa akan waktu. Jika tidak diingatkan oleh alarm dari perut kami maka pembicaraan akan terus menggilas waktu.

Komitmen menghadirkan produk berkualitas

Sebelum diedukasi, biasanya petani akan memanen kopi walaupun belum matang. Dari sini petani mendapat uang lebih cepat. Namun sebetulnya mengalami kerugian. Karena yang terbuang dari kopi muda lebih banyak ketimbang yang sudah matang. Belum lagi masalah rasa. Kopi yang dipanen saat muda punya tingkat keasaman tinggi dan rasa yang tak enak. Hal ini menjadi salah satu biji kopi ditolak pabrik.

Nescafe memiliki standar tinggi yang harus dipatuhi KUB. Kopi yang diolah di pabrik pasti sudah melewati berbagai macam saringan yang ketat. Nescafe hanya akan menerima biji kopi dari petani dengan kadar air maksimal 12% dan nilai cacat kopi (defect)/300 gram sampel kopi tidak melebihi 80. Selain itu untuk menjaga mutu dan rasa yang konsisten kopi harus melewati tahap coffee tasting.

Pada tahap ini kopi sudah diuji oleh orang-orang yang sudah terlatih lidah dan hidungnya untuk memberikan penilaian pada kualitas kopi. Jika biji kopi berhasil lewat tes ini maka dia akan diterima. Jika tidak, kopi harus ditolak dan dikembalikan. Menurut Pak Budi Utomo, tren reject kopi di tahap ini mengalami penurunan seiring dengan sosialisai, pelatihan dan pendidikan para petani.

Ternyata pengetesan rasa dan aroma kopi dilakukan hampir di tiap tahap. Untuk bisa merasakan “sesuatu yang lain” dari kopi, seorang cup tester harus memiliki indera perasa yang baik. Rasa tanah, rasa obat pestisida atau rasa minyak tanah harus mampu dibedakannya. Dari pengetesan ini, seorang tester bisa mengetahui perlakuan petani terhadap biji kopinya. Luar biasa.

Saya beruntung bisa duduk di kursi icip-icip kopi yang datang dari petani sebelum diterima oleh pabrik. Unik juga cara menguji kopi itu. Ada beberapa mangkok berisi kopi dari berbagai petani. Setiap tester akan mengambil satu sendok dan kemudian menyeruputnya dengan cara khas. Sruuut. Karena indera perasa pahit ada di belakang lidah maka kopi harus diseruput dengan cepat. Setelah itu biasanya mereka agak termenung, mungkin mencoba menangkap rasa asing dalam kopi. Jika ada rasa yang asing, dituliskan dalam laporan, mangkok ke berapa dan rasa apa yang asing. Pada sesi itu saya gagal mengidentifikasi rasa-rasa itu. Yang saya kenal semuanya rasa kopi.

Proses icip-icip ini juga dilakukan pada produk yang sudah jadi. Jika di proses awal yang dicoba adalah kopi pahit yang berasal dari biji, pada proses ini yang dicoba adalah kopi yang sudah jadi dengan berbagai rasa. Hal ini dilakukan untuk menguji konsistensi rasa dari berbagai Kopi Nescafe. Jika ditemukan inkonsitensi dalam produk akhir ini, maka mau tak mau kopi tidak boleh launching.

Setelah melewati fase icip-icip dan standar persyaratan biji kopi berkualitas tinggi, barulah biji kopi mulai diolah menjadi produk Nescafe. Proses pengolahan kopi Nescafe ini sudah sangat modern dan serba otomatis. Semua diawasi di Control Room. “Dalam sehari, Nescafe bisa menggoreng 30-40 ton kopi” Kata Suyanto, penanggung Jawab control room.

Pengolahan kopi Nescafe memang beda dengan pabrik lainnya apalagi dengan kopi bubuk. Menurut Ekfan, Nescafe melewat hampir sembilan fase pengolahan sementara kopi bubuk hanya melewati dua tahap saja, yaitu penyangraian dan penggilingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun