Debitor akan secepatnya mempailitkan Adhi Karya untuk menyelamatkan assetnya. Jika hal ini terjadi, investor (pemilik modal dalam hal ini pemerintah dan publik) akan sangat dirugikan karena modal yang dimiliki bisa jadi akan hilang dalam proses likuidasinya.
Jika infrastruktur membaik:
Jika ROE naik diatas 5%, debitor akan berusaha melakukan swap utang ke saham, karena secara jangka panjang akan sangat menguntungkan menikmati ROE yang tinggi.Â
Disisi lain investor (pemerintah dan publik) akan sangat dirugikan karena akan terjadi dilusi nilai saham. Dengan swap 50% saja, debitor akan menjadi pemegang saham pengendali dengan porsi kepemilikan saham 65%.
Inilah yang saya maksud, skema pembiayaan infrastruktur era Pak Jokowi ini sangat beresiko tinggi. Baik suskses ataupun gagal, resiko Republik Indonesia kehilangan BUMN BUMN yang saat ini dibanggakan akan segera terjadi.Â
Kita tidak berharap, tetapi tragedi lepasnya INDOSAT kemungkinan besar akan terulang pada Adhi karya, Wijaya Karya, Waskita Karya dkk, jika melihat perhitungan diatas. Artinya slogan Kerja kerja Kerja tanpa dipikirkan secara cermat, ternyata hanya menyebabkan kehilangan lebih banyak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H