Mohon tunggu...
Goenawan
Goenawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Insinyur mesin dari ITS Surabaya, mendalami sistem kontrol otomatis di Taiwan, pernah bekerja di beberapa perusahaan ternama sbg Engineer dan di Managemen. Sekarang menekuni pasar Modal dan pasar Uang.\r\n\r\nSemua tulisan saya asli bukan hasil mencontek, tetapi anda boleh meng-copy paste sebagian atau seluruhnya tulisan saya di kompasiana tanpa perlu izin apapaun dari saya. Lebih baik jika dicantumkan sumbernya, tetapi tanpa ditulis sumbernyapun. it's ok

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Raport Merah Ekonomi RI di Penghujung 2014

2 Januari 2015   19:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:58 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1420172244219933490

Defisit neraca juga membengkak. Ini jelas merupakan TANDA BAHAYA, bukan lagi waktunya Pak Jokowi berwacana soal penembakan nelayan gurem dari tetangga untuk pencitraan. Ada Pekerjaan Rumah signifikan yang harus segera dipahami dan dikerjakan. Tidak perlu juga berjanji 2015 akan lebih baik, jika faktanya 3 bulan pertama semua data ekonomi begitu amburadul.

Dengan semua data buruk diatas, Apakah Pak Jokowi masih sibuk menyalahkan masa lalu? Faktanya apa yang anda kritik yang kata anda buruk ternyata jauh lebih bagus dari apa yang bisa anda kerjakan. Bahkan sekedar memanfaatkan momentum positif paska pilpres saja anda tidak mampu.

Dengan alasan mempermudah penyusunan RAPBN anda melepas tanggung jawab stabilitas ekonomi nasional dengan melepas harga BBM yang menyangkut harkat hidup orang banyak ke dalam mekanisme pasar bebas. Artinya rakyat Indonesia dengan pendapatan 1/10 penduduk AS harus membiayai hidupnya sama mahalnya dengan rakyt AS.

Jika anda lepas tangan dengan BBM dan stabilitas ekonomi karena malas mikirin APBN, trus anda ini presiden buat siapa? bagaimana jika kelak harga BBM kembali di kisaran 100 USDollar? apakah anda pikir harga energi akan selamanya turun? Pak Jokowi, mungkin anda lebih cocok mewakili kepentingan SPBU Shell, Petronas, Total dsb dibanding sebagai presiden pilihan rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun