Sebagai orang normal, tidak ada yang ingin cepat cepat mengakiri hidupnya. Tak peduli hanya makan nasi dan tempe, tak peduli rumahnya digusur tanpa pesangon karena dianggap telah mencuri tanah negara belasan tahun, tetapi karena besarnya minat hidup. Mereka tak gampang menyerah untuk mengakiri perjuangan hidupnya.
Tetapi di 2015 segalanya akan berubah, anda yang miskin tidak perlu putus asa dulu untuk mati. Karena penguasa telah menyiapkan terornya jika anda tetap ingin bertahan hidup. Inilah dua teror dari belasan teror yang membuat anda tidak sempat meneteskan air mata untuk mati.
1.Subsidi BBM dicabut atas nama mempermudah penyusunan APBN dan Infrastrukur.
Subsidi pada rakyatnya dianggap membebani penguasa, ini jelas salah pikir yang memalukan. Jika sumberdaya alam, usaha keras dan pajak yang besar bukan untuk menolong rakyat, buat siapa semua uang yang dikutip negara dari rakyatnya?
Rakyat yang sebagian tidak mengerti apa itu bursa minyak London, New York, Singapura, dibiarkan sendirian rentan oleh mekanisme pasar bebas. Rakyat yang hanya mendengar berita ekonomi yang sudah basi dari TV dipaksa paham bahwa bulan depan mungkin jatah nasi anaknya berkurang karena ongkos bensin bapaknya ke kantor naik 2x lipat.
Subsidi dicabut demi Infrastruktur benar benar janji manis yang mematikan. Rakyat diiming imingi infrastruktur akan membuat segalanya lebih mudah dan murah. Logika yang masuk akal, tetapi menjadi sangat menipu jika anda membaca poin 2.
2. Tiket Kereta Api Ekonomi naik hampir 400%
[caption id="attachment_362845" align="aligncenter" width="502" caption="Sumber: Capture dari aplikasi PT. KAI di android. Harga baru 199ribu Rupiah, Harga lama 55ribu Rupiah"][/caption]
Gambar diatas adalah capture dari HP penulis pada bulan Desember 2014, sudah saya cek ulang harga tersebut sebelum posting ini. Hasilnya tidak berubah harga tiket pemesanan bulan Januari 2015 untuk tiket KA Gaya Baru Jakarta Surabaya naik menjadi 190ribu Rupiah dari harga 55ribu Rupiah pada Desember 2014.
Jika alasan kenaikkan BBM untuk membangun infrastruktur, infrastruktur untuk siapa?
Faktanya infrastruktur KA Ekonomi yang jelas - jelas melayani rakyat kecil dinaikkan 345%. Ini jelas penguasa yang sudah sinting, dimana nuraninya? Buat apa penguasa menjanjikan apa yang belum ada, jika ternyata yang sudah adapun diambil?
Kenaikan KA Ekonomi sampai 345% jelas cara sistematis penguasa menghabisi rakyat miskin. Artinya rakyat miskin tidak boleh bepergian, tidak boleh berdagang keluar kota, tidak boleh kuliah diluar kota, dsb. Penguasa melokalisasi kematian warga miskin cukup di kampung halamannya masing - masing. Sehingga tidak perlu menyusahkan banyak orang untuk mati di kota.
Penguasa yang tamak, penguasa yang cuma manis di bibir yang sebetulnya raja tega bagi rakyatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H