Mohon tunggu...
Goenawan
Goenawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Insinyur mesin dari ITS Surabaya, mendalami sistem kontrol otomatis di Taiwan, pernah bekerja di beberapa perusahaan ternama sbg Engineer dan di Managemen. Sekarang menekuni pasar Modal dan pasar Uang.\r\n\r\nSemua tulisan saya asli bukan hasil mencontek, tetapi anda boleh meng-copy paste sebagian atau seluruhnya tulisan saya di kompasiana tanpa perlu izin apapaun dari saya. Lebih baik jika dicantumkan sumbernya, tetapi tanpa ditulis sumbernyapun. it's ok

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rejim Paling Kejam

7 Januari 2015   14:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:38 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama 3 bulan pemerintahan Jokowi sesungguhnya telah terjadi perubahan mendasar yang terang - terangan melawan rakyat kecil. Tetapi ironisnya media mainstream dan media sosial benar - benar telah di kuasai oleh kelompok ini. Bermacam subsidi dicabut, harga - harga melonjak tinggi, eksport turun drastis, defisit melonjak tinggi, cadangan devisa dihamburkan untuk menaham rupiah akibat kenaikkan BBM. tetapi tidak terdengar suara kritis dari media. Mereka terang - terangan menyembunyikan kebobrokan penguasa. Rakyat dihibur dengan berita soal jamu, singkong dan drama penengggelaman kapal nelayan gurem.

Media sosial, walaupun sudah memenangkan pilpres dan sering mengumbar kata "MOVE ON" tetapi para simpatisan Jokowi ini tidak kunjung move on juga. Perilaku buta membela Jokowi sambil membully siapa saja yang kritis tetap dilakukan dengan cara - cara yang tidak beradap.

Perilaku yang tidak MOVE ON sebetulnya selalu dicontohkan oleh Jokowi, tak heran simpatisannya pun sama saja. Walaupun sudah menjadi presiden untuk seluruh rakyat, Jokowi tidak malu - malu selalu menemui dan memprioritaskan RELAWAN. Bisa dipahami, RELAWAN inilah yang masih setia membully orang - orang kritis sampai saat ini. Bully itulah senjata satu satunya, yang mungkin tanpa disadari telah merusak akal sehat kita sebagai suatu bangsa. Karena kebenaran lebih ditentukan seberapa kejam anda bisa membully tidak peduli seberapa konyol pendapat anda.

Apakah di negara moderen tidak ada SUBSIDI? Faktanya di Jepang pun tidak semua aktivitas ekonomi base on Teknologi tinggi, jika tanpa Policy (baca subsidi) bagaimana petani Jepang bisa bertahan dalam biaya hidup yg tinggi dengan harga komoditas yg tidak beda jauh dengan disini? Sampai kapan anda bohong soal subsidi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun