Mohon tunggu...
Maulina Rosma
Maulina Rosma Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kala Hati Menangis..

19 Juni 2017   22:25 Diperbarui: 19 Juni 2017   22:28 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kala kuingat yang baru saja kualami......

Ketika kudengar berita papa masuk rumah sakit

Aku masih berfikir, papa akan baik kembali

Tak percaya rasanya kini papa telah pergi, pada 30 April 2017, tepat 1 hari setelah ulang tahunnya ke 65 tahun. Di tanggal itu sudah kami rencanakan kakak beradik untuk merayakan ultahnya dengan tamasya hersama untuk membahagiakannya, namun apa daya "manusia berencana, Allah yang menentukan", kami malah pergi dengan penuh kesedihan, mengantarkannya di Pembaringannya yang terakhir...

sungguh tak kuduga, beginilah jika Allah berkehendak, maut tak dapat ditunda apalagi ditolak.

Tak kusangka begitu cepat, papa meninggalkan kami

Aku sempat menyesali yang telah terjadi

Aku merasa tak kuasa menahan kepergiannya

Namun aku harus ikhlas, agar jalan papa menjadi ringan dan mudah kembali ke PangkuanNya

Selalu terbayang wajah papa yang kesakitan karena kepalanya yang luka dan banyak jahitan luka

Kini, Jika aku berkunjung ke rumah orangtuaku, terasa begitu sepi, terasa lengang dan tak ceria lagi

Aku yang telah dewasa dan berkeluarga, betapa sangat kehilangan papaku, walau Beliau begitu pendiam, hanya ikut menyimak cerita apa saja yang aku bawa ke rumah orangtuaku, sambil sesekali tersenyum lucu.

Kini tak ada lagi senyum itu, tak ada lagi yang menyimak ceritaku, terasa sepi dan sedih sampai saat ini bila kuberkunjung ke rumah orangtuaku, aku enggan bercerita lagi, masih terasa kehilangan papaku...

Betapa anak-anak Panti Asuhan Yakiin, yg usianya 8 - 13 tahun begitu kuat dan tabah, harus kehilangan ayah di usia yg sangat muda, sangat memerlukan bimbingan, kasih sayang juga dukungan biaya dari seorang ayah...

marilah ulurkan tangan kita, berikanlah sedekah semaksimal yang kita bisa untuk membantu mereka, mengobati hati mereka dari kehilangan seorang ayah atau ibu, menyejukkan hati mereka, sehingga mereka bisa makan, minum, berpakaian yang layak, tinggal di tempat yang sehat dan terus bersekolah hingga tercapai cita-citanya dan menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara.

Bapak dan Ibu juga akan mendapat keberkahan dan kebahagiaan, karena sudah membantu mereka, Allah tidak pernah tidur dan tidak akan pernah lengah, Allah pasti akan berikan balasan kebaikan dan rezeki yang berlimpah atas keikhlasan Bapak Ibu semuanya.

Terima-kasih atas perhatian dan kasih sayang Bapak Ibu bagi anak-anak Panti Asuhan Yakiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun