Mohon tunggu...
FWD Life HR
FWD Life HR Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kelas untuk Suaibah di SDIT Cahaya Permata, Lampung

19 Juni 2017   11:42 Diperbarui: 13 September 2017   21:42 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Horeeee, kita naik kelas!" Mungkin seperti itu seru gembira dari Suaibah, anak kelas 2 SD di SDIT Cahaya Permata, Lampung dan pasti itupula yang dirasakan 11 teman-teman satu kelasnya. 

Namun apakah mereka akan tetap dapat bergembira jika tahu ruangan untuk pendidikan mereka selanjutnya di Kelas 3, belum ada? 

Berawal dari rasa prihatin atas pendidikan dasar yang ada di tempat yang membesarkannya Purbolinggo, Lampung Timur, Pak Nurdin selaku ketua Yayasan Cahaya Permata, bersama dengan beberapa temannya di tahun 2012 bertekad untuk mendirikan sarana pendidikan yang mementingkan keseimbangan antara intelektual dan perilaku serta didukung dengan fasilitas yang baik. Diharapkan dari pendidikan yang baik anak-anak dari Purbolinggo mampu menyumbangkan perubahan yang baik bagi kampung halamannya bahkan diharapkan untuk Indonesia.

Di tahun 2014, setelah 2 tahun berusaha mengumpulkan dana, mereka pun berhasil untuk membeli tanah seluas Hektar atau 5.250 m. Di tahun yang sama mereka mulai membangun SDIT Cahaya Permata dengan bermodal mengumpulkan guru-guru yang dengan ikhlas mengajar untuk membangun kampung halamannya meskipun hanya dengan bayaran ala kadarnya, serta mereka pun membebaskan uang pangkal bagi murid-muridnya.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Di tahun 2015 sudah ada 2 ruangan kelas sederhana dengan perlengkapan kelas "seadanya" dan terdapat 12 orang siswa yang mulai belajar di kelas 1 pada salah satu ruangan yang telah dibangun tersebut.

Di tahun 2016, tahun kedua sekolah tersebut berdiri, tanpa disangka berkat informasi yang disebarkan mengenai pendidikan yang ditawarkan, terdapat 37 siswa baru kelas 1. 

Sampailah di tahun ini 2017, di mana sudah terdapat 50 siswa baru kelas 1 yang mendaftar untuk tahun ajaran baru, 37 Siswa yang melanjutkan ke Kelas 2 dan 12 siswa yang melanjutkan ke Kelas 3.

Total ruang kelas yang mereka butuhkan saat ini adalah 4 ruangan:

  • 2 Ruangan untuk kelas 1;
  • 1 ruangan untuk kelas 2;
  • 1 ruangan untuk kelas 3. 

Kenapa butuh 2 ruangan untuk kelas 1? Ini sehubungan dengan perundang-undangan yang berlaku. Namun karena keterbatasan dana, Yayasan Cahaya Permata belum mampu untuk membangun lengkap ruang kelas tambahan dan juga perlengkapan kelas (meja, bangku, lemari buku, dan papan tulis).

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Sangat prihatin jika melihat suaibah dan teman-temannya yang bergembira naik kelas dan semangat untuk melanjutkan pendidikan mereka akan tetapi ruangan dan fasilitas untuk belajar mengajarpun masih belum tersedia. 

"Pendidikan adalah senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia" -- Nelson Mandela

Melalui pendidikan seseorang dapat memberi perubahan terhadap lingkungan sekitar dan bangsanya, oleh karena itu pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama.

Mari kita bantu bangun 2 ruang kelas tambahan dengan fasilitas meja dan bangku belajar yang lengkap untuk SDIT Cahaya Permata, membantu membangun pendidikan di Purbolinggo, Lampung Timur, membantu Suaibah dan teman-temannya untuk tetap dapat terus semangat meraih pendidikan mereka dengan cara klik tombol "DONASI SEKARANG" pada link di bawah ini:

Kelas untuk Suaibah di SDIT Cahaya Permata,Lampung

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

Venny : 085921533138

Nabila : 083877152344

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun