"Horeeee, kita naik kelas!" Mungkin seperti itu seru gembira dari Suaibah, anak kelas 2 SD di SDIT Cahaya Permata, Lampung dan pasti itupula yang dirasakan 11 teman-teman satu kelasnya.Â
Namun apakah mereka akan tetap dapat bergembira jika tahu ruangan untuk pendidikan mereka selanjutnya di Kelas 3, belum ada?Â
Berawal dari rasa prihatin atas pendidikan dasar yang ada di tempat yang membesarkannya Purbolinggo, Lampung Timur, Pak Nurdin selaku ketua Yayasan Cahaya Permata, bersama dengan beberapa temannya di tahun 2012 bertekad untuk mendirikan sarana pendidikan yang mementingkan keseimbangan antara intelektual dan perilaku serta didukung dengan fasilitas yang baik. Diharapkan dari pendidikan yang baik anak-anak dari Purbolinggo mampu menyumbangkan perubahan yang baik bagi kampung halamannya bahkan diharapkan untuk Indonesia.
Di tahun 2014, setelah 2 tahun berusaha mengumpulkan dana, mereka pun berhasil untuk membeli tanah seluas Hektar atau 5.250 m. Di tahun yang sama mereka mulai membangun SDIT Cahaya Permata dengan bermodal mengumpulkan guru-guru yang dengan ikhlas mengajar untuk membangun kampung halamannya meskipun hanya dengan bayaran ala kadarnya, serta mereka pun membebaskan uang pangkal bagi murid-muridnya.
Di tahun 2016, tahun kedua sekolah tersebut berdiri, tanpa disangka berkat informasi yang disebarkan mengenai pendidikan yang ditawarkan, terdapat 37 siswa baru kelas 1.Â
Sampailah di tahun ini 2017, di mana sudah terdapat 50 siswa baru kelas 1 yang mendaftar untuk tahun ajaran baru, 37 Siswa yang melanjutkan ke Kelas 2 dan 12 siswa yang melanjutkan ke Kelas 3.
Total ruang kelas yang mereka butuhkan saat ini adalah 4 ruangan:
- 2 Ruangan untuk kelas 1;
- 1 ruangan untuk kelas 2;
- 1 ruangan untuk kelas 3.Â
Kenapa butuh 2 ruangan untuk kelas 1? Ini sehubungan dengan perundang-undangan yang berlaku. Namun karena keterbatasan dana, Yayasan Cahaya Permata belum mampu untuk membangun lengkap ruang kelas tambahan dan juga perlengkapan kelas (meja, bangku, lemari buku, dan papan tulis).
"Pendidikan adalah senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia" -- Nelson Mandela