Mohon tunggu...
Fitria Vilaili
Fitria Vilaili Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bentuk dan Perbedaan Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW, Ali Bin Abi Thalib dengan Cawapres Indonesia 2024

3 Februari 2024   20:36 Diperbarui: 4 Februari 2024   08:39 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demikian rangkuman singkat mengenai masa kepemimpinan Nabi Muhammad SAW yang transformasional dan mengantarkan peradaban Islam di masa awal.

Bentuk Kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib

Ali bin Abi Thalib (600--661) adalah sepupu sekaligus menantu dari Nabi Islam Muhammad dan merupakan khalifah keempat dalam Islam. Ia dikenal karena kepemimpinannya yang adil dan berpegang teguh pada prinsip keadilan. Selama masa kepemimpinannya, Ali mengimplementasikan kebijakan-kebijakan radikal untuk mengembalikan visi pemerintahan kenabian dan membagi dana kas negara secara merata di antara umat Muslim, serta menunjukkan nol toleransi terhadap korupsi. Ali bin Abi Thalib juga dikenal dengan berbagai kata-kata bijaknya yang menginspirasi kehidupan. Ia merupakan salah satu figur penting dalam sejarah Islam dan dikenang atas kontribusinya dalam memimpin umat Muslim pada masa awal Islam.

Ali bin Abi Thalib, khalifah Islam keempat, dikenal dengan kepemimpinannya yang adil dan berorientasi pada rakyat. Beliau adalah seorang pemimpin yang berani, berpengetahuan luas, dan saleh yang menghargai kejujuran dan kesederhanaan. Selama kepemimpinannya, ia membuat kemajuan signifikan dalam tata kelola negara Islam, seperti mendistribusikan kembali tanah dan mereformasi sistem perpajakan. Meski menghadapi tantangan dan pertentangan, gaya kepemimpinan Ali dicirikan oleh komitmennya terhadap kesejahteraan rakyat dan kepatuhannya terhadap keadilan dan kewajaran.

Berikut adalah rangkuman singkat mengenai masa kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib:

https://pin.it/3TyvqV125
https://pin.it/3TyvqV125

1. Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah ke-4 setelah diangkat oleh mayoritas umat Islam pada tahun 656 Masehi, setelah pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan.

2. Masa kepemimpinannya berlangsung selama 4 tahun 9 bulan (656-661 Masehi). Ibukota kekhalifahan pada masa itu adalah Kufah, Irak.

3. Masa kepemimpinan Ali ditandai dengan perang saudara (Fitnah) melawan Muawiyah bin Abu Sufyan dari Bani Umayyah yang menuntut balas atas kematian Khalifah Utsman. 

4. Perang saudara ini berpuncak pada Perang Siffin di tahun 657 Masehi. Perang ini berakhir dengan arbitrase yang memutuskan Ali mundur dari jabatannya.

5. Pada tahun 661 Masehi, Ali dibunuh oleh seorang khawarij bernama Abdurrahman bin Muljam di Kufah. Kematiannya menandai berakhirnya masa Khulafaur Rasyidin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun