"ohh ini. 3 tahun lalu, mading sekolah kita punya konten edisi curhatan siswa gitu. ini berarti isi curhatan alumni yang udah lulus."
gue bener bener gatau harus gimana lagi. nilai gue kecil, gue takut gabisa masuk universitas bagus disaat temen temen gue udah pada pinter semua. gue takut cuma gue yang tertinggal. gue takut banget kebodohan gue sekarang, gambaran masa depan gue yang suram. belom lagi, gue gak tahu mau jadi apa nanti, karena gue gapunya mimpi sama sekali. jurursan, universitas, mau jadi apa nanti, gue bener bener gatau. kayanya gue cuma bakal jadi sampah aja nanti.Â
xoxo tertanda nafisha salsabila, sampah yang sedang cemas.
ami terdiam, saat ini ia juga sedang merasa cemas seperti yang nafisha alami. bedanya, ia masih mengalaminya, sedangkan nafisha sudah melewatinya. ami penasaran, apa kini nafisha benar benar menjadi sampah seperti yang 3 tahun lalu ia katakan?
"oh iya ami, jangan bilang bilang ya. nanti kita gabakal belajar sampe pelajaran terakhir, karena katanya sih, bakal ada alumni gitu sharing sharing di kelas kita," romi berbisik.
ami tersenyum lebar. "asik. makasih infonya."
kelas sedang ribut saat ini, risa sedang mengejar adi yang mengambil penjepit bulu matanya dan dijadikan penjepit mulut. benar benar ribut, ami dari bangkunya hanya terkekeh geli. namun tak berselang lama, seseorang mengetuk pintu kelas, membuat keberisikan ini serentak padam. anak anak sudah langsung duduk manis ditempat.
sering dengan kedamaian kelas, seorang wanita dengan almet universitas berwarna kuning, memasuki ruangan.
"halo semua," sapanya ceria.
"halooo ka," balas anak anak semangat.
"aku ica yang alumni angkatan ke 30, hari ini aku mau sharing sharing nih sama kalian, kita ngobrol ngobrol santai ya hari ini."