Mohon tunggu...
Funpol
Funpol Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tumbuh dan Menggugah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi-Prabowo Contoh Negarawan, Beda Pemikiran Tetap Satu Tujuan, Rakyat Indonesia

7 Februari 2023   15:43 Diperbarui: 7 Februari 2023   15:51 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kontestasi politik kian berasa menjelang Pemilihan Umum Indonesia pada tahun 2024 mendatang, partai politik tengah mempersiapkan amunisi dan strategi demi mendapatkan tempat di masyarakat.
Bukan hal baru jika aktifitas, koalisi hingga manuver antar partai sudah terasa dan saling mengisi pemberitaan sehari-hari.

Tapi jika dilihat, Presiden Joko Widodo tidak menggubris perhelatan tersebut dan sibuk dengan mengejar detlen diakhir pemerintahannya.

Tak terkecuali Prabowo Subianto, seorang pesaing, partner, bawahan atau rekan seperjuangan dalam pengabdian periode ke-2.

"Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pak Prabowo dan Partai Gerindra atas dukungannya pada pemerintahan yang saya pimpin, dukungan Partai Gerindra sangat membantu pemerintah dalam melakukan agenda besar bangsa," ujar Joko Widodo saat HUT Gerindra.

Bukan sekali, dua Joko Widodo tengah menyanjung Prabowo di tengah kegiatan dan pekerjaan. Begitu sebaliknya. Rasanya, persaingan mereka dalam kontestasi politik 2 periode lalu hanyalah bagian dari mempertemukan rangkaian solusi dari sekelumit masalah yang dihadapkan Indonesia.

Prabowo Subianto, dalam setiap perjalanannya mengabdi menjadi Menteri Pertahanan bukan hal yang mudah.

Sistem keamanan dan alat keamanan Indonesia cenderung sudah tua dan perlu pembaharuan. Kondisi politik global yang kian memanas sehingga Indonesia perlu mengambil sikap sebagai negara yang berdaulat.

Dari sisi politik, Prabowo tengah dihadapi rangkaian statement negatif akibat keikutsertaannya dalam lingkaran istana.

Dengan santai, Prabowo yang membalas bahwa ia hanyalah seorang prajurit yang tak pernah berhenti berjuang.

Dalam beberapa pemberitaan dan kegiatannya bersama budayawan Cak Nun, Prabowo juga memberikan penjelasan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan jika banyak statement negatif pada dirinya asal tetap berjuang untuk rakyat.

Sikap inilah yang menurut penulis adalah sikap negarawan. Sebagaimana perbedaan cara berpikir dan pandangan filosofi pendahulu namun tetap berada di satu tujuan, kemerdekaan Indonesia.

Itu yang terjadi pada Jokowi dan Prabowo. Meski ada yang belum bisa move on harus memisahkan keduanya, ternyata sikap mereka pun cukup diacungi jempol dengan fokus pada pembenahan dan bekerja dibandingkan dengan citra belaka.

Padahal, dengan sikap mereka, masyarakat seharusnya dapat mengambil nilai untuk fokus pada pengabdian kepada rakyat.

Dengan sendirinya, efek partai Gerindra menjadi partai terbesar dan sosok Prabowo sendiri elektabilitas terus terdongkrak dan melejit sebagai bukti bahwa masyarakat lebih menyukai aksi ketimbang iming-iming solusi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun