Mohon tunggu...
Fulkan Kurniawan
Fulkan Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Perkembangan Moral yang Dikemukakan Lawrence Kohlberg

20 Januari 2025   17:54 Diperbarui: 20 Januari 2025   17:54 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lawrence Kohlberg adalah seorang psikolog terkenal yang mengembangkan teori perkembangan moral berdasarkan penelitian terhadap bagaimana individu membuat keputusan moral. Teorinya menjadi salah satu kerangka kerja utama dalam psikologi perkembangan dan pendidikan moral. Kohlberg membangun teorinya dengan mengadaptasi dan mengembangkan teori perkembangan kognitif Jean Piaget.  

Kohlberg berpendapat bahwa perkembangan moral seseorang berlangsung dalam tiga tingkat utama yang terdiri atas enam tahapan. Tingkat dan tahap ini menggambarkan bagaimana individu memahami dan memutuskan tindakan moral berdasarkan usia dan tingkat pemikiran mereka.  

Tiga Tingkat dan Enam Tahap Perkembangan Moral

1. Tingkat Prakonvensional (Preconventional Level)

Pada tingkat ini, anak-anak cenderung memahami moral berdasarkan konsekuensi langsung dari tindakan mereka, seperti hukuman atau hadiah.  

- Tahap 1: Orientasi Kepatuhan dan Hukuman

  Pada tahap ini, individu menentukan benar atau salah berdasarkan kemungkinan hukuman. Mereka menghindari tindakan yang dapat mendatangkan hukuman tanpa memahami makna moral yang lebih mendalam.  

- Tahap 2: Orientasi Instrumental-Relativis

  Di tahap ini, keputusan moral didasarkan pada prinsip "apa untungnya bagi saya." Anak-anak mulai memahami bahwa orang lain juga memiliki kebutuhan, tetapi mereka masih memprioritaskan kepentingan pribadi.  

2. Tingkat Konvensional (Conventional Level)

Pada tingkat ini, moralitas lebih banyak dipengaruhi oleh norma sosial, harapan masyarakat, dan keinginan untuk diterima.  

- Tahap 3: Orientasi Konformitas Interpersonal

  Individu mulai fokus pada hubungan interpersonal dan bagaimana tindakan mereka memengaruhi orang lain. Mereka cenderung berperilaku untuk mendapatkan persetujuan atau dianggap sebagai "orang baik."  

- Tahap 4: Orientasi Hukum dan Ketertiban

  Moralitas di tahap ini didasarkan pada aturan, hukum, dan kewajiban sosial. Individu percaya bahwa mematuhi aturan adalah penting untuk menjaga ketertiban masyarakat.  

3. Tingkat Pascakonvensional (Postconventional Level)

Tingkat ini melibatkan pemikiran moral yang lebih abstrak dan universal. Hanya sebagian orang yang mencapai tingkat ini.  

- Tahap 5: Orientasi Kontrak Sosial

  Di tahap ini, individu mulai menyadari bahwa hukum dan aturan adalah kesepakatan sosial yang bisa diubah untuk mencerminkan nilai-nilai keadilan dan kesejahteraan umum.  

- Tahap 6: Orientasi Prinsip Etika Universal

  Tahap tertinggi ini mencerminkan pengambilan keputusan moral berdasarkan prinsip etika universal, seperti keadilan, kesetaraan, dan penghormatan terhadap martabat manusia. Individu di tahap ini bersedia menentang aturan jika aturan tersebut dianggap tidak adil.  

Ciri Khas Teori Kohlberg

- Universalitas: Kohlberg percaya bahwa tahapan perkembangan moral berlaku secara universal, meskipun budaya dapat memengaruhi kecepatan perkembangan seseorang.  

- Pendekatan Kognitif: Teori ini menekankan pentingnya kemampuan berpikir individu dalam pengambilan keputusan moral.  

- Progresivitas: Perkembangan moral adalah proses yang bertahap dan tidak semua individu mencapai tahap tertinggi.  

Kritik terhadap Teori Kohlberg

Meskipun teori Kohlberg sangat berpengaruh, beberapa kritikan utama diajukan terhadap teorinya:  

1. Bias Gender: Carol Gilligan, salah satu kritikusnya, berpendapat bahwa teori ini lebih mencerminkan perspektif moral pria dibandingkan wanita.  

2. Ketergantungan pada Penalaran Verbal: Teori ini didasarkan pada wawancara, sehingga lebih menilai kemampuan verbal daripada tindakan nyata.  

3. Tidak Mempertimbangkan Faktor Emosional: Kohlberg lebih fokus pada aspek kognitif dan mengabaikan peran emosi dalam pengambilan keputusan moral.  

Kesimpulan

Teori perkembangan moral Lawrence Kohlberg memberikan wawasan penting tentang bagaimana individu mengembangkan pemahaman moral mereka sepanjang hidup. Meskipun menghadapi kritik, teori ini tetap menjadi pijakan utama dalam penelitian tentang pendidikan moral, psikologi perkembangan, dan etika. Dengan memahami tahapan ini, kita dapat lebih memahami cara orang lain berpikir tentang moralitas dan membantu memfasilitasi perkembangan moral mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun