Mohon tunggu...
Pupu Fujriani Wasngadiredja
Pupu Fujriani Wasngadiredja Mohon Tunggu... Lainnya - Serenity Guide Counselor Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Serenity Guide Counselor Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lelah? Coba Tumpahkan di Jurnal

1 November 2024   15:10 Diperbarui: 1 November 2024   15:36 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Lelah? Coba Tumpahkan di Jurnal, Gaes!

Di tengah tuntutan hidup yang semakin tinggi, banyak dari kita merasa sering kelelahan, baik fisik maupun mental. Pekerjaan yang tak kunjung usai, tugas-tugas kuliah yang terus berdatangan, atau berbagai tantangan hidup sehari-hari bisa membuat pikiran terasa penuh. Kadang, berbagi cerita dengan teman belum cukup untuk menyalurkan semua yang ada di kepala. Nah, salah satu cara yang bisa Anda coba adalah jurnaling, yaitu menuangkan perasaan dan pikiran dalam tulisan.

Jurnaling ternyata bukan sekadar kegiatan menulis biasa. Dengan menulis, kita bisa memperdalam pemahaman terhadap diri sendiri melalui apa yang disebut komunikasi intrapersonal—sebuah percakapan dengan diri sendiri yang memungkinkan kita mengurai emosi dan pikiran. Yuk, kita lihat mengapa jurnaling bisa menjadi cara ampuh untuk mengatasi rasa lelah, stres, dan menciptakan momen refleksi pribadi yang bermakna.

1. Jurnaling sebagai Bentuk Self-Talk yang Positif

Dalam psikologi komunikasi, dikenal konsep intrapersonal communication, yaitu percakapan internal yang kita lakukan dengan diri sendiri. Terkadang, percakapan ini bisa menjadi negatif jika terlalu dipenuhi kritik pada diri sendiri. Namun, dengan menulis di jurnal, kita bisa melatih self-talk yang lebih positif dan produktif. Menulis memungkinkan kita menyaring pikiran dan menyusun masalah satu per satu, sehingga kita bisa memotivasi diri sendiri dengan cara yang lebih sehat.

Tokoh psikologi Carl Rogers pernah mengatakan, “Understanding yourself is the beginning of all wisdom.” Menulis, dengan kata lain, membantu kita memahami diri lebih dalam, hingga kita bisa melihat sumber-sumber kelelahan atau stres yang sebenarnya.

2. Membantu Menjernihkan Pikiran

Pikiran yang penuh sering kali membuat kita sulit fokus dan semakin stres. Melalui kegiatan jurnaling, kita bisa mengeluarkan pikiran yang mengganggu satu per satu, ibarat membersihkan ruang kerja yang berantakan. Saat menulis, otak kita bekerja secara logis, sehingga kita bisa lebih sadar dengan emosi yang sedang dirasakan dan melihat masalah dengan lebih jelas.

Menurut riset psikolog James Pennebaker, expressive writing atau menulis tentang pengalaman emosional ternyata dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik. Studi Pennebaker menunjukkan bahwa orang yang menulis secara rutin memiliki tingkat stres lebih rendah dan sistem imun yang lebih kuat.

3. Jurnaling adalah "Curhat" yang Aman

Tidak semua orang nyaman berbagi masalah kepada orang lain, bahkan kepada teman dekat sekalipun. Jurnaling menjadi media yang aman dan bebas penilaian, tempat kita bisa meluapkan perasaan secara bebas. Kita dapat menuliskan apa pun tanpa takut membuat orang lain tidak nyaman atau dihakimi.

Psikolog Brené Brown, yang dikenal dengan penelitiannya tentang kerentanan dan keberanian, mengungkapkan bahwa ekspresi diri yang jujur adalah langkah penting untuk membangun kasih sayang terhadap diri sendiri. Dalam jurnaling, kita memiliki ruang yang aman untuk berinteraksi dengan perasaan kita sendiri dan mengekspresikan apa yang dirasakan tanpa hambatan.

4. Mengidentifikasi Pola dan Menemukan Solusi

Jika dilakukan secara rutin, jurnaling bisa membantu kita melihat pola dalam diri sendiri. Misalnya, Anda mungkin menyadari bahwa setiap kali menghadapi banyak tekanan kerja, emosi mudah terpancing, atau bahwa ada hal-hal tertentu yang selalu membuat Anda merasa kurang nyaman. Pola-pola ini bisa menjadi sumber pembelajaran untuk mengenali pemicu stres atau tantangan yang sering dihadapi.

Albert Einstein pernah berkata, “We cannot solve our problems with the same thinking we used when we created them.” Melalui jurnaling, kita dapat melihat masalah dari sudut pandang yang lebih segar, sehingga solusi yang tadinya sulit ditemukan menjadi lebih mudah terlihat.

5. Jurnaling Melatih Kesadaran Penuh (Mindfulness)

Jurnaling juga membantu kita untuk melatih mindfulness, atau kesadaran penuh. Saat menulis, kita memusatkan perhatian pada pikiran kita di saat itu, yang membantu kita lebih “hadir” dalam momen yang ada. Ini sangat berguna di era digital seperti sekarang, di mana gangguan dan distraksi mudah ditemukan.

Jon Kabat-Zinn, pelopor dalam bidang mindfulness, menjelaskan bahwa mindfulness berarti “memperhatikan secara sengaja, dalam momen saat ini, tanpa menghakimi.” Dengan menulis, kita melatih diri untuk lebih peka dan menerima kondisi diri, sebuah proses yang menguatkan ketenangan dalam diri.

Mulai Menulis dengan Langkah Sederhana

Untuk mulai jurnaling, tidak perlu aturan yang rumit. Cobalah untuk menulis satu atau dua kalimat tentang apa yang sedang dirasakan atau apa yang terjadi hari ini. Anda bisa mulai dengan pertanyaan sederhana, seperti “Apa yang membuat saya merasa lelah?” atau “Hal apa yang membuat saya bahagia hari ini?” Bahkan, tulisan pendek pun bisa menjadi awal yang baik untuk memperdalam pemahaman tentang diri sendiri.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, coba jurnaling sebagai cara sederhana untuk meringankan beban pikiran dan menjaga kesehatan mental. Selain murah dan fleksibel, jurnaling juga bisa menjadi bentuk self-care yang efektif bagi siapa saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun