Mohon tunggu...
Pupu Fujriani Wasngadiredja
Pupu Fujriani Wasngadiredja Mohon Tunggu... Lainnya - Serenity Guide Counselor Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Serenity Guide Counselor Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lelah? Coba Tumpahkan di Jurnal

1 November 2024   15:10 Diperbarui: 1 November 2024   15:36 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lelah? Coba Tumpahkan di Jurnal, Gaes!

Di tengah tuntutan hidup yang semakin tinggi, banyak dari kita merasa sering kelelahan, baik fisik maupun mental. Pekerjaan yang tak kunjung usai, tugas-tugas kuliah yang terus berdatangan, atau berbagai tantangan hidup sehari-hari bisa membuat pikiran terasa penuh. Kadang, berbagi cerita dengan teman belum cukup untuk menyalurkan semua yang ada di kepala. Nah, salah satu cara yang bisa Anda coba adalah jurnaling, yaitu menuangkan perasaan dan pikiran dalam tulisan.

Jurnaling ternyata bukan sekadar kegiatan menulis biasa. Dengan menulis, kita bisa memperdalam pemahaman terhadap diri sendiri melalui apa yang disebut komunikasi intrapersonal—sebuah percakapan dengan diri sendiri yang memungkinkan kita mengurai emosi dan pikiran. Yuk, kita lihat mengapa jurnaling bisa menjadi cara ampuh untuk mengatasi rasa lelah, stres, dan menciptakan momen refleksi pribadi yang bermakna.

1. Jurnaling sebagai Bentuk Self-Talk yang Positif

Dalam psikologi komunikasi, dikenal konsep intrapersonal communication, yaitu percakapan internal yang kita lakukan dengan diri sendiri. Terkadang, percakapan ini bisa menjadi negatif jika terlalu dipenuhi kritik pada diri sendiri. Namun, dengan menulis di jurnal, kita bisa melatih self-talk yang lebih positif dan produktif. Menulis memungkinkan kita menyaring pikiran dan menyusun masalah satu per satu, sehingga kita bisa memotivasi diri sendiri dengan cara yang lebih sehat.

Tokoh psikologi Carl Rogers pernah mengatakan, “Understanding yourself is the beginning of all wisdom.” Menulis, dengan kata lain, membantu kita memahami diri lebih dalam, hingga kita bisa melihat sumber-sumber kelelahan atau stres yang sebenarnya.

2. Membantu Menjernihkan Pikiran

Pikiran yang penuh sering kali membuat kita sulit fokus dan semakin stres. Melalui kegiatan jurnaling, kita bisa mengeluarkan pikiran yang mengganggu satu per satu, ibarat membersihkan ruang kerja yang berantakan. Saat menulis, otak kita bekerja secara logis, sehingga kita bisa lebih sadar dengan emosi yang sedang dirasakan dan melihat masalah dengan lebih jelas.

Menurut riset psikolog James Pennebaker, expressive writing atau menulis tentang pengalaman emosional ternyata dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik. Studi Pennebaker menunjukkan bahwa orang yang menulis secara rutin memiliki tingkat stres lebih rendah dan sistem imun yang lebih kuat.

3. Jurnaling adalah "Curhat" yang Aman

Tidak semua orang nyaman berbagi masalah kepada orang lain, bahkan kepada teman dekat sekalipun. Jurnaling menjadi media yang aman dan bebas penilaian, tempat kita bisa meluapkan perasaan secara bebas. Kita dapat menuliskan apa pun tanpa takut membuat orang lain tidak nyaman atau dihakimi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun