Mohon tunggu...
Fuji Zanuari Astutik
Fuji Zanuari Astutik Mohon Tunggu... Guru - GURU KELAS

Guru Penggerak Angkatan 8 Google Master Certified Konten Kreator BBGP Jateng S2 Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Be a Good Leader dengan Pengambilan Keputusan Berdasarkan Nilai Kebajikan

18 September 2023   13:15 Diperbarui: 18 September 2023   13:18 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa kita sebagai guru tugasnya adalah menuntun siswa untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan setinggi-tingginya. Kita diibaratkan sebagai petani yang siap merawat tanamannya hingga panen. Perwujudanya adalah dengan diterapkannya kurikulum merdeka, dimana siswa dapat berkembang sesuai dengan kodratnya masing-masing, tugas guru hanya memfasilitasi siswa sesuai dengan kebutuhanhya.

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin pembelajaran pastinya akan di ingat dan ditiru oleh siswanya. Ini akan berdampak dalam jangka waktu yang Panjang. Pengambilan kepuusan seorang pemimpin pembelajar akan mempengaruhi bagaimana siswanya kelak mengambil keputusan saat sudah menjadi msyarakat. Oleh karena itu, kita sebagai pemimpin pembelajaran harus hati-hati dalam mengambil keputusan. Kita bisa berlandaskan pengujian dalam 9 langkah pengambilan keputusan yaitu uji lehal, uji regulasi, uji intuisi, uji publikasi dan uji panutan supaya pengambilan keputusan kita tepat.

Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulanya adalah bahwa pengambilan keputusan ini adalah salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh guru dalam hal coaching. Guru dalam membuat keputusan tetap harus berpegang teguh pada pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara, sesuai dengan visi sekolah dengan menciptakan budaya positif, sehingga dalam pengambilan keputusan kita tetap berpijak pada nilai-nilai kebajikan. Sosial emosional kita harus terjaga saat melaksanakan coaching agar kita tidak masuk di dalamnya sehingga membuat keputusan yang salah. Hal ini dapat kita terapkan untuk membekali anak, karena di masa depan anak akan menghadapi berbagai macam persoalan yang berkaitan dengan dilema etka atapun bujukan moral.

Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Hal diluar dugaan saya adalah ternyata dalam pengambilan keputusan yang kita sering sekali buat bahkan tiap hari ada langkah-langkag tertentu yang harus kita ikuti. Karena hal itu akan berdampak pada keterampilan murid kita dalam mengambil keputusan.

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Saya pernah menerapkan pengambilan keputusan sebelumnya. Kasus tersebut masuk kedalan etika dilema keadilan vs rasa kasihan. Praktiknya saya ternyata sudah mengambil keputusan dengan tetap memperhatikan keberpihakan kepada anak dan kembali pada nilai-nilai kebajikan yang saya Yakini.

Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Perubahan yang saya alami adalah perubahan pola pikir saya terhadap pengambilan keputusan. Sebelum saya mempelajari modul inisaya berfikir bahwa pengambulan keputusan berdasarkan kesepakatan rekan sejawat dan kepala sekolah, namun ternyata ada rumus dalm pengamblan keputusan yaitu 3 prinsip, 4 paradigma dan 9 langkah pengambilan keputusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun