Mohon tunggu...
Super_Locrian
Super_Locrian Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis lepas, enthusiastic in journalism, technology, digital world

Cuma seorang yang mencoba mempelajari tekno lebih dalam

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Etik AI, Utilitas Teknologi Pada Jalurnya

2 Oktober 2024   11:10 Diperbarui: 2 Oktober 2024   11:18 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AI yang Etis di Fujitsu: Membangun Kepercayaan pada Teknologi dan Selebihnya

Pengantar AI Etis
Dengan diperkenalkannya ChatGPT, minat terhadap AI semakin meningkat di seluruh dunia. Seiring dengan kemajuan teknologi dan penyebarannya yang semakin luas, penting untuk mempertimbangkan implikasi etis dari penggunaannya. AI yang etis mengacu pada prinsip-prinsip yang memandu penggunaan AI secara bertanggung jawab dan transparan dengan tetap mempertimbangkan potensi dampaknya terhadap individu dan masyarakat. Mematuhi prinsip-prinsip ini dapat memastikan bahwa alat AI, seperti ChatGPT, beroperasi dengan cara yang etis dan dapat diterima secara sosial.

Salah satu aspek kunci dari AI yang etis adalah keadilan dan non-diskriminasi. Algoritme AI harus dirancang dan dilatih untuk menghindari bias dan memperlakukan semua individu secara setara. Misalnya, beberapa tahun lalu, Amazon menciptakan alat yang menggunakan AI untuk mendukung proses perekrutannya. Namun, model AI mulai melakukan diskriminasi berdasarkan gender, dan akhirnya program tersebut harus dibatalkan.

Contoh lain adalah penyalahgunaan teknologi AI untuk membuat gambar pornografi palsu dengan menggunakan wajah orang tanpa izin. Misalnya, penyanyi Taylor Swift menjadi korban ketika wajahnya disalahgunakan untuk konten yang merugikan. Ini menimbulkan masalah serius terkait pelanggaran privasi, penyalahgunaan data, dan dampak sosial yang negatif. Pemerintah Indonesia merespons dengan mengeluarkan regulasi untuk mengawasi penggunaan teknologi ini dan memastikan bahwa prinsip etika diutamakan dalam pengembangannya

Aspek penting lainnya dari AI etis adalah akuntabilitas dan transparansi. Keputusan dan tindakan sistem AI harus selalu dapat dimengerti dan dijelaskan oleh manusia. Hal ini tidak hanya memungkinkan akuntabilitas dan pengawasan tetapi juga membantu membangun kepercayaan terhadap teknologi. Misalnya, ketika AI digunakan untuk menentukan batas kredit seseorang yang mengajukan permohonan kartu kredit, kita harus bisa menjelaskan mengapa kita sampai pada jawaban tertentu. Apple dan Goldman Sachs menghadapi kritik ketika mereka tidak dapat menjelaskan mengapa sistem mereka menawarkan batas kredit yang lebih rendah kepada perempuan dibandingkan laki-laki dari keluarga yang sama dengan riwayat kredit yang tampaknya sama. AI kemudian diselidiki oleh departemen luar negeri.

|Baca Juga : Generatif AI, Apakah Kunci Inovasi Yang Dibutuhkan? 

Pemerintah di seluruh dunia sedang mencari cara untuk membuat perusahaan lebih akuntabel dan mengeluarkan peraturan untuk mencapai tujuan tersebut. UE, misalnya, mengusulkan Undang-Undang Kecerdasan Buatan pada bulan April 2021, yang bertujuan untuk menciptakan kerangka peraturan yang komprehensif untuk sistem AI di Uni Eropa (UE).  Undang-Undang AI adalah bagian dari strategi UE yang lebih luas untuk mempromosikan AI yang dapat dipercaya dan menjadikan UE sebagai pemimpin dalam etika dan regulasi AI.

Setelah undang-undang ini disahkan, undang-undang ini akan memiliki dampak luas bagi dunia usaha dan organisasi yang mengembangkan atau menggunakan sistem AI di UE dan kemungkinan besar akan menjadi preseden bagi negara dan wilayah lain yang mempertimbangkan peraturan serupa.

Etik AI merujuk pada seperangkat prinsip dan panduan yang mengatur pengembangan serta penggunaan kecerdasan buatan (AI) agar selaras dengan nilai-nilai moral dan sosial. Dalam konteks ini, etik AI berfungsi untuk memastikan bahwa teknologi AI tidak hanya bermanfaat, tetapi juga aman, adil, dan menghormati hak asasi manusia.

suplari.com
suplari.com

Prinsip-Prinsip Etik AI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun