Mohon tunggu...
Fujianto
Fujianto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru yang punya hobbi menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengetuk Pintu Hati Murid dengan Restitusi Menuju Budaya Positif

28 Agustus 2022   19:41 Diperbarui: 31 Agustus 2022   02:15 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Para siswa berbaris sebelum memasuki kelas. (Foto: KOMPAS/REGINA RUKMORINI)

Penerapan IA menggunakan manajemen perubahan yang sistematis yang dikenal dengan BAGJA yaitu akronim dari buat pertanyaan, ambil pelajaran, gali mimpi, jabarkan rencana dan atur eksekusi.

Proses tuntunan guru terhadap murid di atas yang dilakukan dengan seksama akan melahirkan budaya positif dalam segala sendi kehidupan. 

Murid akan mempunyai motivasi internal berupa keyakinan diri yang mengharuskannya selaras dengan nilai-nilai kebajikan universal dimana hukuman dan penghargaan tidak terlalu berpengaruh besar dalam dirinya. 

Begitu juga guru akan memperlakukan murid dengan strategi memanusiakan manusia dengan memposisikan dirinya berada pada posisi kontrol manager dibandingkan pada posisi kontrol yang lain yaitu sebagai penghukum, pembuat rasa bersalah, teman dan pemantau. 

Usaha mendidik dan mengarahkan murid dilakukan dengan restitusi yang terkenal dengan pola segititiga restitusi yaitu menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah dan menanyakan keyakinan

Saya menyadari dengan sepenuhnya, sebelum tulisan ini saya tulis, posisi saya sebagai guru lebih banyak berperan sebagai penghukum dan pembuat rasa bersalah pada murid. Hal ini menghentakkan saya untuk segera beranjak belajar diri memposisikan sebagai pengambil peran kontrol manager.

Ada 2 hal baru yang saya rasakan sebagai pengalaman berharga dalam hidup saya yaitu (1)penghargaan bisa menghukum murid dalam jangka panjang (2) memanusiakan anak dengan penerapan segitiga restitusi dengan memposisikan diri dengan peran kontrol manager.

Saya merasakan kebahagiaan tersendiri ketika menerapkan restitusi plus peran kontrol manager dengan melihat wajah anak dengan wajah ketakutan saat bertemu dan ketika berpisah melihat anak dengan wajah ceria diiringi kesanggupan untuk introspeksi diri menuju kebaikan.

Semoga saya dan para guru di Indonesia senantiasa diberikan kekuatan untuk menuntun anak menumbuh kembangkan kodrat yang ada pada murid dan melahirkan generasi emas untuk Indonesia.

Fujianto
Guru SMAN 2 Sumenep

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun