Postman dalam buku ini menghendaki perubahan harus dilakukan Sekolah. Sekolah jangan sampai menjadi "ruang tahanan" bagi peserta didik dimana mereka dipaksa untuk mengikuti aturan, menghafal materi, dan lulus ujian tanpa memahami makna dan tujuan dari semua itu. Guru dan sistem kurikulum harus memberi ruang untuk eksplorasi kreatif, pemikiran kritis dan pengembangan karakter siswa secara holistik. Sekolah yang ideal bukanlah tempat dimana siswa "ditahan" untuk memenuhi segala persyaratan akademis, tapi tempat di mana mereka dapat menemukan makna dan tujuan dalam pembelajaran mereka
"The End of Education" karya Neil Postman mengajak kita untuk merenungkan kembali tujuan sejati dari pendidikan. Postman menekankan bahwa pendidikan harus dilihat sebagai proses holistik yang mencakup pengembangan intelektual, emosional, dan sosial siswa. Banyak sistem pendidikan modern sampai saat ini masih terjebak pada hasil akademik tanpa mempertimbangkan perkembangan keseluruhan siswa. Padahal, pendidikan harus membantu siswa berkembang secara menyeluruh, bukan hanya secara akademis.
Untuk mengatasi krisis pendidikan ini, penting bagi kita untuk mengembalikan narasi yang bermakna dalam kurikulum, memperkuat pendidikan karakter dan kewarganegaraan, serta menerapkan pendekatan holistik dalam pengembangan siswa. Dengan demikian, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang tidak hanya menghasilkan siswa yang cerdas secara akademis, tetapi juga individu yang berkarakter, berkontribusi positif bagi masyarakat, dan siap menghadapi tantangan masa depan. itulah sejatinya tujuan pendidikan dimana setiap interaksi guru-murid di kelas tidak hanya tentang mengisi kepala dengan informasi tapi tentang membentuk dan memberikan makna makna dalam kehidupan peserta didik kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H