Mohon tunggu...
Fudhlah Ilmiyyah
Fudhlah Ilmiyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Travelling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Apa Itu Evolusi??

20 Juni 2024   10:50 Diperbarui: 20 Juni 2024   11:03 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sejumlah filsuf Yunani klasik percaya adanya evolusi kehidupan. Berikut penjelasan teori-teori para tokoh:

  • Plato (427-347 SM) Plato menyatakan percaya pada dunia, yakni dunia yang ideal dan abadi serta dunia maya (khayal) yang tidak sempurna. Kedua dunia tersebut dapat dipahami dengan menggunakan indera manusia. Dikatakan evolusi akan mengubah dunia yang organismenya sudah ideal dan beradaptasi sempurna dengan lingkungan.
  • Aristoteles (384-322 SM) Aristoteles menganut teori skala alami. Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), teori yang disampaikan Aristoteles membahas bahwa semua bentuk kehidupan disusun menurut suatu skala atau tangga yang kompleksitasnya meningkat ke atas. Menurutnya, setiap bentuk kehidupan makhluk hidup mempunyai suatu tangga dengan anak tangga masing-masing yang ada pada tingkatan yang berbeda.
  • Jean Baptise de Lamarck (1744-1829) Pada teori evolusi Lamarck ada dua gagasan utama, yakni:Memiliki dua gagasan mengenai evolusi. Gagasan pertama berkaitan dengan bagian tubuh yang digunakan dan tidak digunakan oleh makhluk hidup. Melalui gagasannya ini, ia menganggap bahwa bagian tubuh yang terus-menerus dipakai makhluk hidup dalam menghadapi lingkungan tertentu akan menjadi lebih besar dan lebih kuat dibandingkan anggota tubuh yang jarang digunakan. Sementara anggota tubuh yang jarang digunakan akan mengalami kemunduran. Gagasan kedua Lamarck berkaitan dengan pewarisan sifat atau ciri-ciri yang diperoleh makhluk hidup dalam beradaptasi dengan lingkungannya. Pewarisan sifat atau ciri-ciri inilah yang memodifikasi organisme yang diperolehnya selama hidupnya. Contohnya, jerapah yang disebut berleher pendek, tapi karena lehernya terus menerus menjulur untuk mendapatkan daun di pohon yang tinggi, leher jerapah mulai menjadi panjang. Leher panjang inilah yang diwariskan ke semua keturunannya.
  • Charles Robert Darwin (1809-1882) Darwin menilai bahwa evolusi terjadi melalui proses seleksi alam. Makhluk hidup yang mampu menyesuaikan diri dengan alam dapat bertahan hidup. Sementara makhluk hidup yang tidak dapat menyesuaikanm diri dengan alam tidak akan bertahan hidup atau mati. 
  • Darwin merupakan pelopor teori modern. Teori tentang evolusi merupakan pengamatannya ketika berlayar dengan kapal Beagle ke kepulauan Galapagos. 
  • Melalui pengamatan dan kajian yang mendalam, akhirnya Darwin mengemukakan teori evolusinya lewat buku berjudul On The Origin of Species by Means of Natural Selection (Asal Mula Spesies yang Terjadi Melalui Seleksi Alam). Buku tersebut diterbitkan pada 24 November 1859. Ada dua teori yang ada di dalam buku Darwin, yakni spesies-spesies yang hidup sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang hidup dimasa lalu. Lalu seleksi alam merupakan penyebab evolusi adaptif.
  • Alfred Russel Wallace (1823-1913) Teori evolusi Russel Wallace merupakan mengembangkan suatu teori seleksi alam yang dikemukan oleh Charles Darwin. Pemikiran Russel Wallace didapat dari hasil ekspedisi di Malaysia, kemudian Borneo (Kalimantan), Sulawesi, dan Maluku. Hasilnya menunjukan bahwa fauna di Indonesia Barat berbeda dengan Indonesia Timur. Wallace dan Darwin, berpendapat awaknya jerapah memiliki variasi leher, ada yang panjang dan pendek. Hasilnya seleksi alam lebih menguntungkan jerapah yang berleher panjang. 
  • Karena bisa menjangkau daun yang tinggi, bisa bertahan hidup. Bagi jerapah yang berleher pendek tidak bisa. Jerapah yang punya leher panjang diwariskan pada keturunnya.
  • August Weismann -- Pada teori August Weismann bahwa perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya. Evolusi menyangkut pewarisan gen-gen lewat sel-sel kelamin. Ini bermakna jika evolusi berkaitan dengan gejala seleksi alam pada faktor-faktor genetik. 
  • Weismann membuktikan teorinya dengan memakai tikus. Di mana mengawinkan dua tikus yang masing-masing ekornya dipotong. Selanjutnya anak-anak tikus yang sudah dewasa dipotong ekornya dan dikawinkan dengan sesamanya. Hasilnya anak-anak tikus berekor. Ia melakukan percobaan tersebut hingga 21 generasi tikus dan hasilnya sama.

 PRINSIP EVOLUSI

Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang.

Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.

Sementara itu, hanyutan genetik merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Di dalam manusia terdapat naluri yang berada di dasar diri kita yang dapat digali melalui berbagai pendekatan yang dibahas di dalam buku Mortido Ketakutan, Keserakahan Dan Keawasan Sebuah Evolusi Peradaban Edisi Revisi.

Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi. Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru.

Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini. Selanjutnya ada lima prinsip evolusi yaitu :

  • Spesies baru bukan merupakan bentuk dari yang paling sempurna yang langsung hidup, tetapi berasal dari bentuk sederhana yang belum terspesialisasi.
  • Evolusi tidak selalu dari yang sederhana ke kompleks, ternyata banyak contoh "evolusi regresif" yaitu dari bentuk kompleks menuju bentuk sederhana. Sebagai contoh adalah kasuari diturunkan dari burung bersayap yang dapat terbang kemudian berkembang menjadi kasuari yang tidak bersayap dan tidak dapat terbang.
  • Pada suatu saat evolusi terjadi lebih cepat dari yang lainnya. Bentuk-bentuk baru muncul dan bentuk lama punah.
  • Laju kecepatan evolusi tidak berlangsung sama pada tiap-tiap organisme yang berbeda. Umumnya evolusi mula-mula berlangsung cepat pada saat spesies baru muncul dan kemudian diperlambat apabila kelompoknya terbentuk.
  • Evolusi terjadi dalam populasi bukan dalam individu, oleh proses mutasi, reproduksi diferensial dan seleksi alam.

CIRI-CIRI PROSES EVOLUSI

Ahli-ahli biologi telah mengadakan pengamatan tentang perbandingan kupu-kupu yang berwarna gelap dengan yang berwarna cerah di Inggris Selatan masih sama pada tahun 1850. Akan tetapi waktu mereka mempelajari koleksi dari daerah industri Midland di Inggris yang penuh asap, mereka menemukan sedikit sekali kupu-kupu yang berwarna cerah. 

Tidak diragukan lagi bahwa pewarnaan dikendalikan secara genetik, namun mengapa kupu-kupu berwarna cerah lebih banyak terdapat di suatu daerah, sedang kupu-kupu yang berwarna gelap terdapat lebih banyak di daerah lain? Dari peristiwa ini dapat kita catat empat hal penting yaitu : 

  • Suatu peristiwa harus mempunyai dasar, yaitu "bahan mentahnya". Sebelum frekuensi kupu-kupu berwarna gelap naik, telah ada beberapa individu yang berwarna gelap dalam populasi ini dan warna gelap ini bersifat menurun. Jadi peristiwa evolusi memerlukan penyimpangan genetik sebagai bahan mentahnya. Ada faktor perubahan dalam evolusi.
  • Peristiwa evolusi tidak mencangkup semua bahan mentah yang ada. Seabad yang lalu terdapat banyak penyimpangan yang menurun pada kupu-kupu. Tetapi hanya satu penyimpangan yaitu warna gelap yang menjadi dasar untuk perubahan dalam populasi. 
  • penyimpangan lainnya sedikit banyak tetap dalam frekuensinya. evolusi adalah perubahan selektif, dengan faktor-faktor lingkungan (dalam hal ini jelaga dan burung pemangsa) yang mengarahkan seleksi ini. Jadi dalam evolusi ada faktor pengarah.
  • Peristiwa evolusi adalah perubahan didalam populasi, bukan perubahan didalam satu atau beberapa individu. 
  • Seabad yang lalu dalam populasi kupu-kupu Biston betularia hanya terdapat beberapa kupu-kupu yang berwarna gelap. Perubahan yang terjadi selama seratus tahun berikutnya adalah perubahan pada frekuensi warna gelap dalam populasi.
  • Pada umumnya perubahan bukanlah ciri yang terpenting dalam peristiwa evolusi. Pada tahun 1850 semua individu hampir serupa. Kini mereka masih hampir serupa pula. 
  • Kebanyakan dari perbedaan-perbedaan yang jarang terjadi pada tahun 1850, sekarang masih tetap jarang terdapat dan hanya sedikit penyimpangan baru dapat ditemukan. Yang berubah hanya frekuensi ciri-ciri warna. Jadi dalam evolusi terdapatb faktor stabilitas.

 TEORI EVOLUSI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun