Mohon tunggu...
Nur Rohmi Aida
Nur Rohmi Aida Mohon Tunggu... lainnya -

ingin berkeliling dan mendapati segala hal keindahan yang dimiliki bumi ini...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pada Sebuah Perjalanan Bertemu Rubella

28 September 2018   15:49 Diperbarui: 30 September 2018   08:09 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku sering ketemu orang, terus diceramahin gini, 'Mbak, anaknya masih kecil kok dipasangi headset? Nggak baik lho! Nanti bisa tuli,'" ceritanya lagi sembari mengASI  Cika.

Meskipun saya tau Joli bercerita dengan perasaan sebal, tapi mau nggak mau, saya terkikik. "terus kamu gimana?"

"Ya tak jawab, 'emang anak saya tuli'"

Saya hanya tersenyum, miris. Masih banyak memang yang belum mengerti tentang ABD yang dipasang di telinga. Pun saya sekian tahun yang lalu pernah juga memandang aneh anak-anak di bus usai keluar dari sebuah yayasan anak berkebutuhan  khusus di Solo yang memasang ABD di telinganya. Beneran, dulu saya pun mengira mereka memakai headset.

"Berat, saat kamu harus menjelaskan kepada dunia bahwa anak kamu berkebutuhan khusus, Da. Tapi ya, mau tidak mau harus mengakui itu. Tidak mungkin kan kita menutupi? Karna kalau terus ditutupi semakin berat!"ujarnya. Saya sependapat. Bagaimanapun menutupi kelemahan akan menimbulkan kebohongan, dan sekali berbohong kebohongan lain akan susul-menyusul sehingga semua menjadi berat. Apalagi tentang kondisi anak, bagaimanapun mereka adalah anugrah. 

Rubella, dari dulu saya tahu itu ada. Saya kerap mendengar nama virus ini . Mungkin lantaran saya sering mendengar nama Rubella, tanpa melihat langsung akibat yang ditimbulkannya jika menyerang Ibu hamil, makanya ya sudah, saya biasa saja.

Tapi, begitu hari itu saya bertemu dengan Joli, saya sadar bahwa Rubella akibatnya bukan hanya sekedar isapan jempol. Bukan sesuatu yang begitu saja bisa diabaikan. Dan virus ini bisa menyerang siapapun. Sungguh menggetarkan hati, saat akhirnya akibat virus ini malah menyerang anak sahabat sendiri. Ya, saya mungkin tak akan begitu ambil peduli dengan penyakit itu jika hari itu saya tidak ada acara ke Magelang, menginap di rumah Joli, dan mendengar ceritanya. 

sumber: http://sehatnegeriku.kemkes.go.id
sumber: http://sehatnegeriku.kemkes.go.id
Vaksin MR (Measles Rubella) sebagai Vaksin Rubella beberapa mungkin masih meragukan kemanfaatannya. Akan tetapi, menurut saya pribadi ini adalah usaha agar generasi ke depan terbebas dari Rubella. PT. Biofarma sendiri saat ini sebagai importir menggunakan vaksin MR dari India lantaran sudah memenuhi kualitas dari WHO. Vaksin ini pun telah banyak digunakan di beberapa negara muslim.

MUI sendiri menyatakan boleh (mubah) menggunakan vaksin ini meskipun terdapat unsur babi di dalamnya. Keputusan ini didasarkan pada tiga hal, yakni kondisi dlarurat syar’iyyah, keterangan dari ahli yang kompeten dan dipercaya menyatakan bahwa terdapat bahaya yang bisa timbul bila tidak diimunisasi, dan belum ditemukan adanya vaksin MR yang halal dan suci hingga saat ini.

Yahh, sebagai seorang muslim saya berdoa semoga vaksin yang halal segera ditemukan agar masyarakat memiliki pilihan lain. 

Perlindungan imunisasi mungkin hanya salah satu usaha yang bisa dilakukan setiap orang, agar akibat Rubella yang membahayakan tidak sampai menyerang generasi bangsa sehingga tercipta selalu masyarakat Indonesia Sehat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun