Mohon tunggu...
Fuad Syahrudin
Fuad Syahrudin Mohon Tunggu... Freelancer - Totalitas, Aktivitas, Rutinitas

kebodohan adalah kehendak Tuhan agar ciptaannya mau belajar membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Agar Aman, Keluarlah dari Himpitan Kerumunan Massa

4 November 2022   16:55 Diperbarui: 4 November 2022   21:54 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terjebak dalam kerumunan massa yang berjubel-jubel tentunya akan muncul perasaan panik apalagi di dalam situasi ini terjadi dorong-mendorong dan terkadang berakhir dengan keadaan chaos. 

Pengalaman saya sebagai anak muda yang suka nonton konser musik hal-hal tersebut lumrah terjadi. Situasi konser musik yang penuh dipadati penonton yang terkadang jumlahnya bisa mencapai ratusan, ribuan bahkan jutaan manusia dengan space yang minim antar penonton segala kemungkinan musibah dan bencana dapat saja terjadi sewaktu-waktu dan tidak bisa ditebak, maka kiranya agar tetap selalu waspada biar selamat.

Nah, di sini saya ingin berbagi metode untuk mengatasi ketika terjebak dikerumunan massa agar tidak muncul panik  berlebihan dan tetap aman. metode ini biasanya saya terapkan ketika nonton acara konser musik tetapi mungkin juga berguna dan dapat diadopsi pada acara lainnya. Baiklah langsung saja saya bahas metode saya ini.

Pertama, jangan panik dan tetap berdoa. Berdoa menjadi salah satu metode utama saya ketika terjebak dikerumunan massa, tentunya biar hati tetap tenang dan tidak panik. Doa kepada Tuhan menjadi penolong yang sangat ampuh agar tidak panik berlebihan, tetap selamat dan bisa keluar ketika berada di kerumunan massa yang sangat melelahkan dan membosankan.

Kedua, membentuk barisan panjang seperti pagar yang berjajar. Saat nonton konser musik metode ini juga sering saya gunakan agar bisa keluar dari kerumunan massa apalagi sudah ada tanda-tanda chaos akan terjadi. Biasanya saya akan mengajak beberapa orang disekitar yang ingin keluar  untuk membentuk barisan panjang, yah kiranya seperti pagar yang berjajar. 

Barisan panjang seperti pagar ini tentunya diikuti dengan kedua tangan saling memegang bahu dan berurutan agar dada terhindar dari himpitan dan desakan serta untuk menjaga space udara agar tetap bisa bernafas. Selanjutnya saya akan berjalan mencari jalan keluar secara perlahan mengikuti arus untuk meninggalkan lokasi kerumunan massa.

Ketiga, menghindari objek-objek padat. Saat nonton konser metode ini juga menjadi perhatian saya karena sebisa mungkin saya menghindari dinding, pagar besi, dan objek-objek yang bersifat padat lainnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan saya dan tentunya rombongan yang sudah berdoa dan tidak panik serta yang sudah membentuk barisan panjang layaknya pagar berjalan bisa keluar dari area kerumunan dan tidak terjebak pada objek padat yang bisa menimbulkan resiko yang cukup membahayakan diri sendiri dan rombongan tentunya.

Metode di atas mudahan-mudahan dapat bermanfaat bagi pembaca artikel ini.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun