Inilah nyayian rakyat negri ini
Lugu dan bijaksana
Sambil berkata kerja-kerjaÂ
Keliling bagi-bagi sepedaÂ
Filosofis biar tidak lelah melangkah
Disibukan bangun sana bangun sini
Tapi lupa bangun literasi
Pokoknya materi yang bisa langsung dikonsumsi
Tanya nama menteri dijawab Megawati
Satire tapi pada tidak mengerti
Di Papua bilang satu koma juta hektar buat lahan industri
Tanah adat tanah masyarakat juga ikut dihabisi
Revolusi mental hanya angan
Bahkan rakyatpun banyak jua tak faham
Sibuk mengekang kebebasan atas nama peraturan
Mengendalikan pemikiran dengan data pembangunan
Kesejahteran bukan hanya pembangunan infrastruktur
Tapi juga kesejahteraan pikiran
Buat apa bangun infrastruktur bila tanpa membangun pemikiran
Negeri ini butuh rakyat yang cerdas
Biar tak melulu dibodohi
Atau ini memang cara untuk memperkaya diri
Semua untuk siapa?
Kekayaan alam negri cuma buat ngisi etalase
Siapa yang berpunya dia yang berkuasa
Keruk hingga abis tapi dompet rakyat tak berisi jua
Rakyat pun tlah kadung termakan janji
Membangun insfrastruktur tapi tak membangun kemanusian
Sibuk kunjungan ke luar negri lupa rakyat sendiri
Status tersangka saja masih bisa memimpin lembaga tinggi negri
Belum lagi pelanggaran kehidupan
Widji Thukul, Ucok, Munir pun masih mencari nisan
Raib tak berkabar pergi bersama angin
Tangisan di Aceh dan Papua juga belum reda
Lupa bersama iringan putaran roda masa
Berharap pada yang lain akhirnya sama jua
Rakyat hanya terjebak dalam angan
Terjebak dalam harapan lima tahunan
Terjebak dengan janji yang urung ditepati
Terjebak di tanah penuh ilusi
Terjebak di negeri utopia
Fuad Saputra
Malang, 26032018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H