Mohon tunggu...
Fuad Saputra
Fuad Saputra Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa cum Jurnalis

Mahasiswa Universitas Negeri Malang. Alumnus Pesantren Imam Syafi'i, Aceh Besar, Aceh. Asal Bireuen Aceh.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi| Nyanyian Rakyat di Negeri Utopia

3 Desember 2018   15:15 Diperbarui: 5 Desember 2018   00:33 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source Image: exploringyourmind.com

Inilah nyayian rakyat negri ini

Lugu dan bijaksana

Sambil berkata kerja-kerja 

Keliling bagi-bagi sepeda 

Filosofis biar tidak lelah melangkah

Disibukan bangun sana bangun sini

Tapi lupa bangun literasi

Pokoknya materi yang bisa langsung dikonsumsi

Tanya nama menteri dijawab Megawati

Satire tapi pada tidak mengerti

Di Papua bilang satu koma juta hektar buat lahan industri

Tanah adat tanah masyarakat juga ikut dihabisi

Revolusi mental hanya angan

Bahkan rakyatpun banyak jua tak faham

Sibuk mengekang kebebasan atas nama peraturan

Mengendalikan pemikiran dengan data pembangunan

Kesejahteran bukan hanya pembangunan infrastruktur

Tapi juga kesejahteraan pikiran

Buat apa bangun infrastruktur bila tanpa membangun pemikiran

Negeri ini butuh rakyat yang cerdas

Biar tak melulu dibodohi

Atau ini memang cara untuk memperkaya diri

Semua untuk siapa?

Kekayaan alam negri cuma buat ngisi etalase

Siapa yang berpunya dia yang berkuasa

Keruk hingga abis tapi dompet rakyat tak berisi jua

Rakyat pun tlah kadung termakan janji

Membangun insfrastruktur tapi tak membangun kemanusian

Sibuk kunjungan ke luar negri lupa rakyat sendiri

Status tersangka saja masih bisa memimpin lembaga tinggi negri

Belum lagi pelanggaran kehidupan

Widji Thukul, Ucok, Munir pun masih mencari nisan

Raib tak berkabar pergi bersama angin

Tangisan di Aceh dan Papua juga belum reda

Lupa bersama iringan putaran roda masa

Berharap pada yang lain akhirnya sama jua

Rakyat hanya terjebak dalam angan

Terjebak dalam harapan lima tahunan

Terjebak dengan janji yang urung ditepati

Terjebak di tanah penuh ilusi

Terjebak di negeri utopia

Fuad Saputra

Malang, 26032018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun