Mohon tunggu...
fuad mushofa
fuad mushofa Mohon Tunggu... -

seseorang yang terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Izzah dan Senyuman Jinn

4 Desember 2009   06:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:04 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Ide apa itu?" tanya Izzah

"Sabar... sabar... jadi gini Zah, ini yang  Aku mo minta pendapatmu. Aku sudah menyerah menggoda manusia beriman itu untuk datang ke masjid. Tapi jangan sebut Aku Jinn kalo Aku kehabisan ide! Mereka boleh datang ke masjid, tapi Aku sudah siap menyambut mereka di dalam!! Hahahhaha... Aku sudah survey lama, kira-kira dimana lagi aku bisa menggoda manusia. Akhirnya Aku menemukannya. Aku perhatikan, banyak jama'ah yang bawa sajadah. Hhahaha...Aku bisa menggoda manusia lewat sajadah ini!"

"Sajadah? Gimana caranya?"

"Aku suruh teman-teman pergi ke pabrik sajadah, menghasut pekerja-pekerja disana. Menghasut mereka untuk membuat sajadah dengan ukuran yang lebar!"

"Ukuran yang lebar?"

"Ya, Aku suruh mereka membuat sajadah DENGAN UKURAN YANG LEBAR! Sehingga dengan sajadah yang lebar itu, jarak antar jamaah menjadi renggang, shof tidak sempurna, dan Jinn-Jinn leluasa menari menggoda diantara shof itu! Bukankah sang Imam selalu mengingatkan untuk merapat dan meluruskan shof sebelum sholat??! Tapi kini apa yang terjadi? Jamaah tidak merapatkan kaki-kaki mereka, para jamaah merapatkan sajadah mereka!! Disinilah kaumku, para Jinn, bekerja mengganggu kekhusyukan jamaah, mengganggu di celah antar jamaah yang renggang. Manusia-manusia itu boleh saja Sholat, tapi Aku jamin sholat mereka tidak khusyu, tidak sempurna, bahkan mungkin tidak diterima oleh Baginda Gusti!! Hahhahaha.....!"

Tanpa sadar Izzah berdiri, menyalami Jinn dan memberi tepuk tangan panjang......

**Diketik dan diceritakan ulang dari sebuah artikel yang mempunyai benang merah sama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun