Eksistensi manusia tidak murni dari manusia itu sendiri, menurutnya eksistensi manusia ada karna relasi antar individu dengan orang lain. Buber memiliki sebuah pemikiran yaitu tentang prinsip dialogis, dimana manusia memliki sebuah relasi yang fundamental dan berbeda gitu relasi antara manusia dengan tuhannya. Buber juga menulis sebuah buku yang berisikan tentang sebuah asumsi dasar yang diperlukan dalam pendidikan karakter.
Martin Heidegger
Eksistensialisme lebih dikenal sebagai bentuk dari gaya berfilsafat, pokok utamanya yaitu membahas tentang manusia dengan mahluk yang lain. Jadi menurutnya eksistensialisme yaitu salah satu hubungan yang berkaitan pada filosofi dengan apa yang ada di sekitar kita. Contohnya dengan tetangga, sanak saudara dll
Karl Jasper
Ia mempunyai pemikiran yang berbeda yaitu tentang "kebenaran ajaib" menurutnya manusia mempunyai kebebasan yang luas tetapi kebebasan manusia itu pasti ada batasannya. Batasan-batsaan itu adalah : penderitaan, perjuangan, bersalah, dan kematian. Jadi setiap manusia itu pasti mempunyai kebebasan mau melakukan apa saja yang mereka inginkan akan tetapi jika manusia sudah tiada(mati) kebebasan yang ia miliki akan hilang karna eksistensinya sudah tidak ada.
Paul Tilich
Tilich lahir pada tahun 1886 di chiccago, ia mengartikan eksistensialisme sebagai suatu pandangan hidup bagi seorang individu dan gerakan protes serta sebagai ungkapan dari sebuah ekspresi manusia atas apa yang dirasakan terhadap sesuatu
Gabriel Marcel
Marcel berkebangsaan perancis dan ibunya meninggal saat ia berusia 4 tahun, menurut marcel hakikat keberadaan manusia adalah memahami keberadaan diri sendiri dan orang lain, kita tidak boleh egois mementingkan kepentingan pribadi kita juga harus melihat orang di sekitar kita, lingkungan sekitar dan keadaan di sekitar kita. Marcel juga mengartikan filsafat eksistensialisme yaitu sebuah filsafat dengan metode-metode klasik yang jarang adanya.
Sekian materi tentang filsafat hari ini, semoga bermanfaat bagi yang membaca...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H