Mohon tunggu...
Fuadilla Rahmah
Fuadilla Rahmah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jadikanlah hidupmu bermanfaat bagi orang lain

Menjadi bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Eksistensialisme dan Pemikiran Tokohnya

29 April 2020   21:58 Diperbarui: 29 April 2020   22:05 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Eksistensi manusia tidak murni dari manusia itu sendiri, menurutnya eksistensi manusia ada karna relasi  antar individu dengan orang lain. Buber memiliki sebuah pemikiran yaitu tentang prinsip dialogis, dimana manusia memliki sebuah relasi yang fundamental dan berbeda gitu  relasi antara manusia dengan tuhannya. Buber juga menulis sebuah buku yang berisikan tentang sebuah asumsi dasar yang diperlukan dalam pendidikan karakter.


Martin Heidegger


Eksistensialisme lebih dikenal sebagai bentuk dari gaya berfilsafat, pokok utamanya yaitu membahas tentang manusia dengan mahluk yang lain. Jadi menurutnya eksistensialisme yaitu salah satu hubungan yang berkaitan pada filosofi  dengan apa yang ada di sekitar kita. Contohnya dengan tetangga, sanak saudara dll


Karl Jasper


Ia mempunyai pemikiran yang berbeda yaitu tentang "kebenaran ajaib" menurutnya manusia mempunyai kebebasan yang luas tetapi kebebasan manusia itu pasti ada batasannya. Batasan-batsaan itu adalah : penderitaan, perjuangan, bersalah, dan kematian. Jadi setiap manusia itu pasti mempunyai kebebasan mau melakukan apa saja yang mereka inginkan akan tetapi jika manusia sudah tiada(mati) kebebasan yang ia miliki akan hilang karna eksistensinya sudah tidak ada.


Paul Tilich


Tilich lahir pada tahun 1886 di chiccago, ia mengartikan eksistensialisme sebagai suatu pandangan hidup bagi seorang individu dan gerakan protes serta sebagai ungkapan dari sebuah ekspresi manusia atas apa yang dirasakan terhadap sesuatu


Gabriel Marcel


Marcel berkebangsaan perancis dan ibunya meninggal saat ia berusia 4 tahun, menurut marcel hakikat keberadaan manusia adalah memahami keberadaan diri sendiri dan orang lain, kita tidak boleh egois mementingkan kepentingan pribadi kita juga harus melihat orang di sekitar kita, lingkungan sekitar dan keadaan di sekitar kita.  Marcel juga mengartikan filsafat eksistensialisme yaitu sebuah filsafat dengan metode-metode klasik yang jarang adanya.

Sekian materi tentang filsafat hari ini, semoga bermanfaat bagi yang membaca...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun