FILSAFAT EKSISTENSIALISME DAN PEMIKIRAN TOKOHNYA
Pengertian Eksistensialisme
Eksistensialisme merupakan alidan filsafat yang lagir karna ketidakpuasan beberapa filsuf pada masa yunani yang memandang manusia mempunyai kebebasan untuk melakukan tindakan dan bertanggung jawab atas tindakan yang telah diperbuat . Aliran eksistensialisme ini terbagi menjadi dua yaitu :
Teitis : teitis beranggapan bahwa manusia mempunyai kebasan bereksisitensi namun eksistensinya di pengaruhi oleh kehendak tuhan bukan kehendak manusia itu sendiri.
Ateitis : manusia mempunyai kebebasan bereksistensi karna diri sendiri bukan karna kehendak dari tuhan. Contoh di dalam pendidikan yaitu guru ikut serta dalam membimbing dan memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki di diri peserta didik.
Metode pembelajaran Humanistik dinilai sangat cocok dengan aliran filsafat eksistensialisme dikarenakan metode humanistic sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia (peserta didik) serta potensi yang ada pada manusia (peserta didik) itu sendiri.
Tokoh filsafat Eksistensialisme dan Pemikirannya
Jean Paul Satre
Satre adalah pencetus aliran filsafat eksistensialisme yang pemikirannya lebih pada kebebasan manusia, manusia bebas memilah dan memilih apa yang di inginkan dan apa yang tidak di inginkan. Satre berpendapat bahwa manusia dalam kesehariannya mendahului eksistensinya berbeda dengan benda lain.
Soren Kierkegaard
Menurutnnya eksistensi manusia adalah kebebasan, kebenaran adalah kebenaran untuk dirinya sendiri dan tidak dapat diganggu karna sudah mutlak. Sedangkan beberapa filsuf lain hanya melihat dari teori dan konsepsi dalam mencari kebenaran, oleh karena itu sangat penting menciptakan eksistensi dari teoritis dan konsepsi dalam diri masing-masing orang. Dan menurut soren kebenaran objektif berasal dari individual itu sendiri bukan dari orang lain dan sudah mutlak adanya.
Martin Buber