Mohon tunggu...
Fuadilla Rahmah
Fuadilla Rahmah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jadikanlah hidupmu bermanfaat bagi orang lain

Menjadi bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Metode-metode Filsafat Pendidikan

19 Maret 2020   12:47 Diperbarui: 15 Juni 2021   13:01 1704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Filsafat pendidikan merupakan ilmu filsafat yang mempelajari hakikat tentang pelaksanaan dan pendidikan. Bahan yang dipelajari meliputi tujuan, latar belakang, cara, hasil, dan hakikat pendidikan itu sendiri. 

Metode yang dilakukan adalah dengan menganalisis secara mendalam tentang  struktur dan manfaat pendidikan. Filsafat pendidikan berupaya untuk memikirkan permasalahan pendidikan. 

Salah satu yang menjadi masalah adalah relasi antara pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran. Berikut adalah metode-metode filsafat pendidikan:

1. Metode positivistik

Metode positivistik atau positivisme  yaitu, suatu aliran filsafat yang berpangkal pada sesuatu yang aktif yang didasarkan pada data yang empiris, realistik dan aktual. 

Baca juga : Pendidikan: Filsafat dan Radikalisme

Metode ini meyakini bahwa pengetahuan yang paling benar adalah pengalaman hidup. 

Maksud dari konsep positivisme yang diarahkan pada kepastian itu, ialah metode ini menggunakan metode dari pengalaman (empiris). 

Dan secara otomatis, pengalaman itu kan sudah menjadi kepastian . Jadi metode ini mengambil dari pengalaman (kepastian).

2. Metode Fenomenologis

Metode ini diterjemahkan dari bahasa Yunani yaitu fenomenom artinya tampak, dan logo yaitu kata atau ucapan. 

Metode fenomenologis merupakan kajian pada sesuatu hal yang tampak pada peristiwa fenomenal yang terjadi dan dialami setiap individu.     

Metode Fenomenologis yaitu suatu kajian terhadap fenomena yang nampak pada kesadaran diri sendiri dan dapat dilihat secara indrawi(nyata). 

Baca juga : Hubungan Ontologi dan Filsafat Pendidikan

Contoh dari metode ini yaitu memberikan praktik langsung kepada peserta didik di lapangan bukan hanya teori, dengan praktik langsung peserta didik akan lebih paham karna peserta didik dihadapkan langsung dengan permasalahan yang ada.

3. Metode Kritis

Jadi metode kritis merupakan metode yang lebih menggunakan rasio ( akal ), metode ini beraifat praktis dan di jelaskan di dalam percakapan sehari- hari yang memiliki hubungan timbal balik antara guru dengan murid. 

Baca juga : Mutu Pendidikan Indonesia Ditinjau dari Filsafat Pendidikan

contohnya : Sistem pembelajaran yang menggunakan K13, dimana seorang guru hanya memberikan arahan kepada muridnya, sedangkan murid tersebut lebih dominan dan diharuskan memecahkan permasalahnya sendiri terkait dengan materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Jadi, tugas guru hanya memberi arahan dan memantau murid 

Sekian materi kali ini, semoga yang membaca bisa mengerti tentang pembahasan yang saya tulis, dan terimakasih telah membaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun