Filsafat pendidikan merupakan ilmu filsafat yang mempelajari hakikat tentang pelaksanaan dan pendidikan. Bahan yang dipelajari meliputi tujuan, latar belakang, cara, hasil, dan hakikat pendidikan itu sendiri.Â
Metode yang dilakukan adalah dengan menganalisis secara mendalam tentang  struktur dan manfaat pendidikan. Filsafat pendidikan berupaya untuk memikirkan permasalahan pendidikan.Â
Salah satu yang menjadi masalah adalah relasi antara pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran. Berikut adalah metode-metode filsafat pendidikan:
1. Metode positivistik
Metode positivistik atau positivisme  yaitu, suatu aliran filsafat yang berpangkal pada sesuatu yang aktif yang didasarkan pada data yang empiris, realistik dan aktual.Â
Baca juga : Pendidikan: Filsafat dan Radikalisme
Metode ini meyakini bahwa pengetahuan yang paling benar adalah pengalaman hidup.Â
Maksud dari konsep positivisme yang diarahkan pada kepastian itu, ialah metode ini menggunakan metode dari pengalaman (empiris).Â
Dan secara otomatis, pengalaman itu kan sudah menjadi kepastian . Jadi metode ini mengambil dari pengalaman (kepastian).
2. Metode Fenomenologis
Metode ini diterjemahkan dari bahasa Yunani yaitu fenomenom artinya tampak, dan logo yaitu kata atau ucapan.Â
Metode fenomenologis merupakan kajian pada sesuatu hal yang tampak pada peristiwa fenomenal yang terjadi dan dialami setiap individu. Â Â Â
Metode Fenomenologis yaitu suatu kajian terhadap fenomena yang nampak pada kesadaran diri sendiri dan dapat dilihat secara indrawi(nyata).Â
Baca juga : Hubungan Ontologi dan Filsafat Pendidikan
Contoh dari metode ini yaitu memberikan praktik langsung kepada peserta didik di lapangan bukan hanya teori, dengan praktik langsung peserta didik akan lebih paham karna peserta didik dihadapkan langsung dengan permasalahan yang ada.
3. Metode Kritis
Jadi metode kritis merupakan metode yang lebih menggunakan rasio ( akal ), metode ini beraifat praktis dan di jelaskan di dalam percakapan sehari- hari yang memiliki hubungan timbal balik antara guru dengan murid.Â
Baca juga : Mutu Pendidikan Indonesia Ditinjau dari Filsafat Pendidikan
contohnya : Sistem pembelajaran yang menggunakan K13, dimana seorang guru hanya memberikan arahan kepada muridnya, sedangkan murid tersebut lebih dominan dan diharuskan memecahkan permasalahnya sendiri terkait dengan materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Jadi, tugas guru hanya memberi arahan dan memantau muridÂ
Sekian materi kali ini, semoga yang membaca bisa mengerti tentang pembahasan yang saya tulis, dan terimakasih telah membaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H