Mohon tunggu...
Ahmad Fuad Afdhal
Ahmad Fuad Afdhal Mohon Tunggu... Dosen - Ph.D.

Pengamat isu sosial

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Perdana Menteri Najib Razak Umumkan Penemuan MH 370

7 Agustus 2015   18:35 Diperbarui: 7 Agustus 2015   18:44 1718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faktor yang sangat penting dalam berkomunikasi adalah momen. Apalagi dalam masalah krisis, momen perannya sangat signifikan. Nampaknya PM Najib Razak sebagai aktor utama dalam menyampaikan pesan yang sekaligus memastikan bahwa potongan sayap pesawat yang ditemukan di pulau Reunion adalah milik pesawat MH 370, sangat tidak tepat. Akan lebih baik bahwa jika yang pertama kali mengumumkan secara resmi cukup CEO dari Malaysian Airlines. Karena, bagaimanapun Najib Razak sebagai Kepala Pemerintahan adalah Lambang dari Kerajaan Malaysia.

Alasan lain mengapa tidak tepat PM Najib Razak di sini adalah karena ia sendiri sedang didera kasus yang sangat sulit untuk diselesaikan. Kasus korupsi dalam jumlah besar yang dituduhkan ke PM Najib Razak sedang panas-panasnya di Malaysia. Apalagi setelah PM Najib Razak memecat dua orang terdekatnya. Jadi dengan mengambil peran sebagai aktor utama timbul persepsi bahwa PM Najib Razak sedang berusaha mengambil hati rakyat Malaysia atau mengalihkan perhatian rakyat Malaysia dari kasus korupsi. Padahal ini adalah dua kasus yang berbeda. Penyelesaian krisis MH 370 tidak sama dan tidak akan pernah sama dengan tuduhan kasus korupsi. Dari ilmu-ilmu public relations, sangat naif jika sampai menyamakan apalagi menggabungkan kedua kasus ini.

Masalah lain yang terkait dengan pengumuman resmi PM Najib Razak adalah proses pengambilan keputusan kesannya terburu-buru. Tidak ada komunikasi dengan negara-negara lain yang selama ini membantu pencarian MH 370, termasuk negara-negara yang warga negaranya menjadi korban pesawat MH 370. Padahal, sejauh ini pihak pemerintah Malaysia dengan sabar untuk tidak mengambil kesimpulan akhir. Walaupun keluarga korban selalu emosional, selalu diladeni dengan telaten. Sangat kontras dengan pengumuman-pengumuman terdahulu, kali ini dengan cepat diambil kesimpulan tentang jatuhnya pesawat MH 370. Seperti ada alasan yang tidak diungkapkan di balik pengumuman tersebut.

Harusnya bagaimana ?

Dengan melihat dari berbagai media jelas sekali posisi pemerintah Malaysia umumnya dan PM Najib Razak khususnya sangat tidak menguntungkan. Apalagi televisi sekelas CNN yang menurunkan berita secara terus menerus. Belum lagi CNN menayangkan hasil analisis dan wawancara dengan berbagai pakar dari berbagai bidang. Jelas terlihat keadaannya sangat tidak kondusif. Tapi, adakah jalan keluarnya? Seharusnya bagaimana yang perlu diakukan pihak Malaysia?

Solusi tetap ada, walaupun tidak mudah. Ini adalah tentang mengubah persepsi para keluarga korban MH 370. Pertama, adalah mencari bukti-bukti baru sebagai bukti tambahan terhadap kepingan pesawat. Ini harus didukung oleh teori dan penjelasan yang masuk akal dan logis bagi para keluarga korban yang memiliki beraneka latar belakang.

Kemudian ada baiknya pemerintah Malaysia membentuk tim komunikasi internasional, karena korban tidak hanya berasal dari Cina dan Malaysia saja. Ada korban dari negara-negara lain termasuk Australia dan Indonesia. Tim komunikasi internasional di sini melibatkan para pakar komunikasi dari berbagai negara yang terkait dengan kewarganegaraan para korban. Para konsultan komunikasi ini bekerja sama dengan tim resmi pemerintah Malaysia termasuk dari Malaysian Airlines harus duduk bersama merumuskan strategi komunikasi yang tepat untuk berbagai pemangku kepentingan tadi. Kemudian diimplementasikan secara hati-hati dan bertahap. Bagaimanapun, urusan mengubah persepsi adalah urusan pelik. Kemudian ditunjuk beberapa juru bicara yang akan berkomunikasi dan menyampaikan pesan-pesan strategis secara persuasif kepada keluarga korban dari berbagai negara tersebut. Juru bicara untuk tiap negara harus khusus.

Jika sudah ditemukan pendekatan yang tepat untuk mengubah persepsi maka secara perlahan namun pasti keluarga korban bisa diyakinkan. Tentu saja masukan dari keluarga korban harus didengar. Andaikata implementasi dari pendekatan ini berjalan lancar, maka bonusnya adalah reputasi Malaysian Airlines bisa meningkat kembali. Satu hal yang pasti adalah tidak mengganggu lagi PM Najib Razak dengan tugas-tugas semacam ini, kecuali kalau suasana sudah bagus, suhu sudah tidak panas, dan komunikasi berjalan lancar, PM Najib Razak bisa berperan kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun