Mohon tunggu...
fuad fuadi
fuad fuadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hanya seorang insan biasa yang suka berkelana kesana dan kemari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mentauladani Sifat Keimanan Rasulullah

19 Mei 2024   04:56 Diperbarui: 19 Mei 2024   05:49 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum membahas lebih mendalam tentang perihal iman, alangkah baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa makna dari iman itu tersendiri.

Iman berasal dari kata bahasa arab yakni "al amnu" yang berarti aman, tenang, tentram, dan damai. yang dimana kata iman ini jika dihubugkan dari makna yang di sebutkan tadi memiliki keterkaitan satu sama lain. kata aman, tenang, tentram disini dapat kita maknai apabila seorang muslim meyakini ataupun mengimani allah, kekasihnya, dan seluruh apa apa yang baginda nabi imani maka ia akan merasakan di dalam hidupnya ketenangan jiwa, rasa aman dari kegelisahan dunia maupun ancaman kegelisahan di akhirat nanti, serta merasakan ketentraman yang hakiki dalam kehidupan sehari harinya.

iman kepada allah artinya yakin dan percaya dengan sepenuh hati dengan adanya allah dan apa apa yang diperintahkannya, begitu juga dengan rasul, jika kita beriman dengan rasulullah atau bisa di sebut dengan kekasih allah maka kita harus meyakini dan juga percaya dengan apa apa yang rasulullah imani.

seperti hal nya yang kita ketahui tentang apa saja yang kita harus imani sebagaimana rasulullah juga mengimani hal tersebut, contohnya seperti yang kita ketahui bersama ada diantaranya beriman kepada allah sang maha pencipta, beriman kepada malaikat malaikatnya allah, beriman kepada kitab kitabnya allah, beriman kepada nabi dan rasul rasulnya allah termasuk baginda nabi muhammad SAW, beriman kepada hari kiamat, dan yang terakhir yakni beriman kepada takdir takdir nya allah. itu semua termasuk kedalam rukun iman yang ada dalam ajaran agama islam.

selain beriman itu termasuk ke dalam rukun iman pada agama islam, iman pun memotivasi kita para hambanya untuk tetap semangat dalam menaati perintahnya allah dan menjauhi maksiat serta laranganya allah. dengan adanya iman dalam hidup kita, seorang mukmin bisa mendapatkan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun kebahagiaan di akhirat.

dari banyaknya hal yang telah di bahas tentang iman diatas, ada ayat yang menggambarkan dengan jelas tentang perintah beriman kepada kekasihnya allah dan kita wajib mengimani apa apa yang ia yakini juga, terdapat pada surah al-baqarah ayat 285 yang berbunyi :

اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ

yang artinya : Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Mereka juga berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali.

maksudnya ialah jika kita merasa sebagai orang mukmin ataupun sebagai orang muslim yang beriman, kita harus beriman juga sebagaimana allah betapa mencintai nabi muhammad sebagai kekasihnya, dan tidak hanya berhenti disitu akan tetapi juga beriman dengan apa apa yang rasulullah imani. seperti misalnya malaikat malaikatnya allah, kitab kitabnya allah, dan juga rasul rasulnya allah tanpa membeda bedakan salah satu diantara mereka persis seperti yang telah di jelaskan di surah al baqarah ayat 285 tersebut.

اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ

penggalan tersebut menjelaskan bahwasanya kita sebagai orang mukmin pun harus mentaati firman allah seperti rasulullah beriman yakni al quran, walaupun standarisasi kualitas kita berbeda dengan rasulullah akan tetapi setidaknya kita sudah berusaha.

dan hanya terdapat pada ayat ini perbedaan yang membedakanya dari ayat ayat lain yakni, jika ayat ayat lain pada umumnya itu diturunkan ataupun di wahyukan oleh allah melalui perantara malaikat jibril lalu baru di sampaikan ke nabi muhammad, akan tetapi tidak untuk ayat yang satu ini, allah langsung lah yang menyampaikan firmannya ini langsung kepada baginda nabi besar kita nabi muhammad SAW. dan pada ayat ini juga terjadi peristiwa yang amat sangat bersejarah dalam peradaban islam yakni peristiwa isra mi'raj.

كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ 

disini disebutkan bahwasanya mereka orang orang yang mengatakan bahwasannya diri mereka itu beriman kepada rasul yang diutus oleh allah SWT,  mereka tidak kafir kepada salah satu utusan dari allah itu, dan juga tidak membeda bedakan seorang pun dari salah satu mereka, tidak seperti yang di lakukan oleh kaum yahudi dan nasrani pada zaman dahulu, mereka kaum yahudi ataupun kaum nasrani memang mereka beriman kepada nabi isa dan nabi musa akan tetapi mereka tidak beriman kepada nabi muhammad, nah kita sebagai ummatnya nabi muhammad tidak boleh membeda bedakan seperti itu, seperti yang telah di jelaskan oleh penggalan ayat diatas kita harus beriman kepada semua nabi dan rasul rasulnya allah tanpa membeda beda kan salah satu diantaranya.

وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ

dan pada penggalan ayat terakhir ini berisikian tentang permohonan ampun seorang hamba kepada tuhannya, mereka berkata kami mendengar dan kami taat, kata mereka disini kembali kepada orang orang yang beriman, kami memohon ampunanmu dan hanya kepadamu lah kami kembali, maksudnya mereka meminta ampunan atas segala perbuatan dosa yang telah mereka lakukan agar terhindar dari azabnya dan sesungguhnya hanya kepada allah lah tempat kita nanti kembali.

jakarta, 19 mei 2024

fuad fuadi

dosen pengampu: Dr. Hamidullah Mahmud Lc, M.A

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun