Mohon tunggu...
Fatmah Hardianty
Fatmah Hardianty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan, seni, dan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memahami Delapan Tahapan Perkembangan Psikososial Menurut Erik Erikson

18 Januari 2025   06:10 Diperbarui: 18 Januari 2025   04:32 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebutuhan utama: Memberi makna pada hidup melalui kontribusi.

Dampak positif: Merasa produktif dan bermanfaat.

Dampak negatif: Merasa tidak berarti atau terjebak dalam rutinitas.

8. Tahap Integritas vs Keputusasaan (65 Tahun ke Atas)

Di tahap akhir ini, individu merenungkan hidup mereka. Jika merasa puas, mereka akan menerima kehidupan dengan damai. Sebaliknya, penyesalan dapat menyebabkan keputusasaan.

Kebutuhan utama: Refleksi positif atas pencapaian hidup.

Dampak positif: Rasa damai dan penerimaan diri.

Dampak negatif: Penyesalan mendalam dan rasa tidak puas.

Teori psikososial Erik Erikson memberikan pemahaman mendalam tentang tantangan perkembangan yang dihadapi manusia sepanjang hidup. Dengan mengenali setiap tahapan, kita dapat mendukung diri sendiri dan orang lain untuk tumbuh secara sosial dan emosional. Setiap krisis psikososial adalah peluang untuk berkembang menjadi individu yang lebih kuat dan seimbang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun